Valtteri Bottas mengatakan dirinya memiliki strategi untuk mengalahkan rekan satu timnya di Mercedes, Lewis Hamilton, dalam perebutan gelar juara dunia tahun depan, namun sang pebalap asal Finlandia itu menyimpan rapat-rapat senjatanya.
Bottas mengungkapkan kepada media jelang Grand Prix Brazil jika dirinya gerah ketika ditanya apakah akan mencoba meniru langkah pendahulunya, Nico Rosberg, menjalankan permainan pikiran kepada Hamilton.
"Jujur saya sudah terlalu bosan dengan pertanyaan itu," kata Bottas seperti dikutip Reuters.
"Setiap pebalap adalah individu yang berbeda. Saya adalah saya, saya bukan Nico. Tentunya saya punya rencana, menemukan cara yang berbeda tentang bagaimana saya ingin meraih tujuan saya.
"Saya punya rencana untuk tahun depan, dan saya tak ingin membaginya."
Hamilton mengunci gelar keenamnya di Texas awal bulan ini ketika masih tersisa dua seri balapan musim ini. Pebalap asal Britania itu telah memenangi 10 grand prix musim ini, sementara Bottas menang baru empat kali.
Bottas dipastikan finis runner-up di kejuaraan tahun ini yang merupakan hasil terbaiknya selama tiga tahun bersama Mercedes sebagai pengganti Nico Rosberg.
"Jika saya bisa menjaga performa dan fokuskan semua energi yang saya punyai untuk performa saya, saya rasa itu akan menjadi senjata terbaik bagi saya," kata Bottas.
"Jika saya bisa tampil dengan performa yang saya inginkan, biasanya itu akan membuat garasi sebelah sedikit gelisah."
Tahun lalu Bottas sama sekali tak pernah juara di balik kemudi Mercedes, menjadi satu-satunya pebalap dari tiga tim teratas yang tak meraih trofi pertama, dan finis peringkat kelima secara keseluruhan.
Pada musim sebelumnya dia menang di tiga balapan dan mengakhiri kejuaraan di peringkat tiga setelah Hamilton dan Sebastian Vettel dari Ferrari.
Sedangkan Mercedes tahun ini telah menggenggam gelar ganda, pebalap dan konstruktor, untuk kali keenamnya secara beruntun.
"Musim ini jauh lebih baik bagi saya dari pada tahun lalu, jadi menyenangkan bisa memberi kontribusi yang pantas sebagai satu tim.
"Tapi tentunya masih bukan musim yang seperti saya inginkan. Saya butuh konsistensi lebih banyak, dan mengurangi kesalahan," kata Bottas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Bottas mengungkapkan kepada media jelang Grand Prix Brazil jika dirinya gerah ketika ditanya apakah akan mencoba meniru langkah pendahulunya, Nico Rosberg, menjalankan permainan pikiran kepada Hamilton.
"Jujur saya sudah terlalu bosan dengan pertanyaan itu," kata Bottas seperti dikutip Reuters.
"Setiap pebalap adalah individu yang berbeda. Saya adalah saya, saya bukan Nico. Tentunya saya punya rencana, menemukan cara yang berbeda tentang bagaimana saya ingin meraih tujuan saya.
"Saya punya rencana untuk tahun depan, dan saya tak ingin membaginya."
Hamilton mengunci gelar keenamnya di Texas awal bulan ini ketika masih tersisa dua seri balapan musim ini. Pebalap asal Britania itu telah memenangi 10 grand prix musim ini, sementara Bottas menang baru empat kali.
Bottas dipastikan finis runner-up di kejuaraan tahun ini yang merupakan hasil terbaiknya selama tiga tahun bersama Mercedes sebagai pengganti Nico Rosberg.
"Jika saya bisa menjaga performa dan fokuskan semua energi yang saya punyai untuk performa saya, saya rasa itu akan menjadi senjata terbaik bagi saya," kata Bottas.
"Jika saya bisa tampil dengan performa yang saya inginkan, biasanya itu akan membuat garasi sebelah sedikit gelisah."
Tahun lalu Bottas sama sekali tak pernah juara di balik kemudi Mercedes, menjadi satu-satunya pebalap dari tiga tim teratas yang tak meraih trofi pertama, dan finis peringkat kelima secara keseluruhan.
Pada musim sebelumnya dia menang di tiga balapan dan mengakhiri kejuaraan di peringkat tiga setelah Hamilton dan Sebastian Vettel dari Ferrari.
Sedangkan Mercedes tahun ini telah menggenggam gelar ganda, pebalap dan konstruktor, untuk kali keenamnya secara beruntun.
"Musim ini jauh lebih baik bagi saya dari pada tahun lalu, jadi menyenangkan bisa memberi kontribusi yang pantas sebagai satu tim.
"Tapi tentunya masih bukan musim yang seperti saya inginkan. Saya butuh konsistensi lebih banyak, dan mengurangi kesalahan," kata Bottas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019