Bakal Calon Wali Kota Surabaya jalur independen M. Sholeh menggandeng seniman Taufik Hidayat sebagai bakal calon wakilnya untuk maju pada Pilkada Surabaya 2020.  

"Alhamdulillah menjelang sore ini kita hadir di rumah sejarah ini untuk menyatakan sebuah deklarasi," kata M. Sholeh saat deklarasi pasangan calon perseorangan Sholeh-Taufik di rumah sejarah HOS Tjokroaminoto, Jalan Peneleh Gang VII Surabaya, Kamis.

Menurut Sholeh, keinginannya maju sebagai bakal cawali perseorangan telah dideklarasikan lebih dahulu pada Juli 2019, namun saat itu belum menunjuk pasangan sebagai bakal cawawalinya.

"Dalam beberapa bulan ini kita memang mencari sosok calon wakil yang pas bukan dipakai sekadar untuk pasang-pasangan," kata Sholeh yang berprovesi advokat ini.

Baca juga: M. Sholeh deklarasi cawali Surabaya jalur independen

Dalam meraih dukungan dan mendongkrak elektabilitas, menurut Sholeh, keduanya akan saling berkontribusi untuk memenangkan perhelatan politik di Pilkada Surabaya yang akan digelar pada 23 September 2019.

"Maka ketemulah nama Taufik Hidayat yang selama ini tidak asing, sudah saya kenal sejak dulu ketika sama-sama menjadi mahasiswa," ujarnya.

Baca juga: Cawali Surabaya M. Sholeh targetkan pengumpulan 135.000 KTP

Sosok Taufik Hidayat yang di kalangan seniman akrab disapa Taufik Monyong ini bukan sebuah pilihan kebetulan. Sholeh menambahkan bahwa di pertarungan Pilkada Surabaya 2020 lawannya memang cukup berat, karena pasangan calon yang diusung dari partai politik.

"Untuk lawan partai politik, tentu butuh sebuah tokoh yang layak jual, saya dengan cak Taufik juga sama-sama bukan orang hebat di Surabaya," katanya.

Baca juga: Bakal Cawali Surabaya perseorangan pertanyakan formulir syarat dukungan

Sholeh yakin pasangan ini akan lebih dahsyat gerakannya dibanding tokoh-tokoh lain yang telah dimunculkan dan didengung-dengungkan selama ini sebagai cawali Surabaya pengganti Tri Rismaharini.

"Artinya sampai hari ini tidak ada calon yang dominan 80 persen menang tidak, semua peluangnya sama," katanya.

Namun, yang membuat tambah yakin, ia bersama pasangannya tidak melalui partai politik, tapi jalur independen dan berdasarkan survei ada ketidakpuasan di masyarakat terhadap kinerja partai politik.

"Apalagi yang sekarang misalnya yang sudah ada, semua orang tahu hubungan ibu Risma dengan wakilnya mulai periode pertama hingga terakhir tidak rukun, berbeda dengan bupati Sidoarjo dan Gresik dengan wakilnya selalu bareng terus," katanya.

Setelah deklarasi, kata dia, pihaknya dalam waktu akan menyelesaikan persyaratan sebagai cawali dan cawawali Surabaya dengan mengumpulkan 138.500 ribu KTP. Saat ini, Sholeh mengaku sudah mengumpulkan 90 ribu KTP.

"Nanti kita akan bikin kegiatan semacam stan di mal dan jalan raya yang ingin menyerahkan KTP dan dibuatkan form," katanya.

Selain itu, ia juga akan membuat aplikasi bagi warga surabaya tinggal di luar kota bisa mendukung kita dengan cara mengunduh aplikasi lalu kirim KTP. Ia optimistis dengan cara tersebut akan mendapat dukungan.

"Usia kita 40 tahun lebih sedikit dan ini usia kematangan, 20 tahun lebih tinggal di Surabaya sudah banyak melakukan advokasi membantu ke warga dan InsyaAllah kita yakin dan terbaik di antara yang ada," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019