Dosen Universitas Airlangga Surabaya dr Niko Azhari Hidayat meluncurkan aplikasi bernama Kaki Diabet Indonesia guna mengurangi angka amputasi kaki pada kasus penyakit diabetes melitus.

Dr Niko saat peluncuran aplikasi tersebut di Lembaga Pengembangan Bisnis dan Inkubasi (LPBI) Unair di Surabaya, Kamis, mengatakan bahwa kaki diabet merupakan salah satu dampak dari diabetes melitus yang dapat berujung pada amputasi

"Sebelum ada aplikasi sudah ada banyak yang diamputasi karena diabetes melitus. Aplikasi ini mulai 2019 awal dikenalkan melalui sosial media dan telah mendapat banyak respons masyarakat," ujarnya.

Pria yang juga merupakan pendiri dan CEO dari Vascular Indonesia mengungkapkan, aplikasi ini berisi artikel terkait kaki diabet hingga informasi terbaru tentang pemeriksaan ataupun skrining kaki diabet di seluruh Indonesia.

Menurutnya, hal ini akan menjadi langkah yang tepat untuk mewaspadai kaki diabet dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Aplikasi ini akan meningkatkan kepedulian, saat ini versi android ini berbasis website. Akan kami kembangkan dengan menghimpun konten writer dan paramedis," kata dia.

Niko berharap pengembangan aplikasi ini akan mengarah pada home care yang disediakan paramedis untuk penderita kaki diabet. "Kami juga ingin memasukkan kecerdasan buatan untuk mendeteksi tingkat luka," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Inkubasi Bisnis dan Produk LPBI Unair Achsania Hendratmi menyampaikan apresiasinya atas peluncuran aplikasi yang menjadi tenant di LPBI.

"Keberadaan Kaki Diabet Indonesia sesuai dengan misi LPBI untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat. Ke depannya juga akan terus dilalukn pendampingan dan kami berusaha mempertemukan investor untuk pengembangannya," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019