SMA Negeri 1 Kabupaten Gresik, Jawa Timur, bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat menggalakkan gerakan literasi kepada siswanya, melalui pembekalan penulisan naskah puisi, artikel dan cerita pendek di sekolah setempat, Selasa.
Kepala SMA Negeri I Gresik Syafaul Aman di Gresik mengatakan, sengaja menggandeng PWI Gresik karena sebagai salah satu lembaga resmi kewartawanan di wilayah setempat.
Syafaul berharap dengan dorongan gerakan literasi, siswa akan semakin gemar membaca dan meningkatkan kemampuan literasi di tingkat pelajar di Gresik yang kini semakin menurun akibat pengaruh gawai.
Salah satu pemateri dari PWI Gresik Abdul Malik Ibrahim mengatakan gerakan literasi sangat perlu dilakukan, karena literasi merupakan salah satu bentuk kesadaran akan pentingnya membangun budaya literasi dalam dunia pendidikan, supaya tercipta budaya membaca dan menulis di lingkungan sekolah sebagai upaya terwujudnya pendidikan berkepanjangan.
"Dorongan gerakan literasi juga telah dicanangkan dalam rangka menginisiasi Permendikbud No. 23 tahun 2015 mengenai penumbuhan budi pekerti," katanya, menjelaskan.
Dalam materi yang disampaikan, Malik yang juga salah satu jurnalis LKBN Antara Biro Jatim ini meminta kepada siswa untuk lebih gemar membaca buku dan mengurangi penggunaan atau membaca tulisan dari gawai, tujuannya untuk mengurangi efek radiasi cahaya yang kurang baik bagi mata.
"Tentunya membaca dengan buku lebih bersahabat dengan mata kita daripada melalui gawai, karena gawai tersebut ada efek radiasi cahayanya yang kadang kurang baik bagi mata," katanya.
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 200 siswa itu, pemateri juga berasal dari penulis profesional asal Gresik, S Jai dan salah satu wartawan senior Jawa Pos, Chusnul Cahyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala SMA Negeri I Gresik Syafaul Aman di Gresik mengatakan, sengaja menggandeng PWI Gresik karena sebagai salah satu lembaga resmi kewartawanan di wilayah setempat.
Syafaul berharap dengan dorongan gerakan literasi, siswa akan semakin gemar membaca dan meningkatkan kemampuan literasi di tingkat pelajar di Gresik yang kini semakin menurun akibat pengaruh gawai.
Salah satu pemateri dari PWI Gresik Abdul Malik Ibrahim mengatakan gerakan literasi sangat perlu dilakukan, karena literasi merupakan salah satu bentuk kesadaran akan pentingnya membangun budaya literasi dalam dunia pendidikan, supaya tercipta budaya membaca dan menulis di lingkungan sekolah sebagai upaya terwujudnya pendidikan berkepanjangan.
"Dorongan gerakan literasi juga telah dicanangkan dalam rangka menginisiasi Permendikbud No. 23 tahun 2015 mengenai penumbuhan budi pekerti," katanya, menjelaskan.
Dalam materi yang disampaikan, Malik yang juga salah satu jurnalis LKBN Antara Biro Jatim ini meminta kepada siswa untuk lebih gemar membaca buku dan mengurangi penggunaan atau membaca tulisan dari gawai, tujuannya untuk mengurangi efek radiasi cahaya yang kurang baik bagi mata.
"Tentunya membaca dengan buku lebih bersahabat dengan mata kita daripada melalui gawai, karena gawai tersebut ada efek radiasi cahayanya yang kadang kurang baik bagi mata," katanya.
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 200 siswa itu, pemateri juga berasal dari penulis profesional asal Gresik, S Jai dan salah satu wartawan senior Jawa Pos, Chusnul Cahyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019