Wali Kota Madiun Maidi menyatakan tantangan atau musuh bangsa Indonesia saat ini bukanlah penjajah, melainkan penyebaran berita hoaks, radikalisme, dan narkoba yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan.

"Untuk menjadi pahlawan tidak harus berjuang dengan mengangkat senjata, saat ini. Tapi bisa dilakukan dengan meningkatkan NKRI dan tidak melakukan tindakan yang dapat memecah-belah persatuan. Di antaranya berita hoaks, narkoba, dan radikalisme," katanya dalam sambutannya saat memimpin upacara bendera memperingati Hari Pahlawan 2019 di halaman Balai Kota Madiun, Minggu.

Menurut dia, melalui momentum Hari Pahlawan, pihaknya meminta warga Kota Madiun terutama para generasi muda untuk menjadi pahlawan masa kini. Hal itu sesuai tema yang diangkat dalam peringatan Hari Pahlawan tahun ini, yakni "Aku Pahlawan Masa Kini".

Penyebaran berita hoaks, radikalisme, dan narkoba berpotensi merusak persatuan dan kesatuan. Untuk itu, masyarakat harus menghindarinya, karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Jangan biarkan keutuhan NKRI sia-sia. Jangan biarkan pihak tidak bertanggung jawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Ia menambahkan, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjadi pahlawan masa kini di antaranya dengan mematuhi aturan yang berlaku, tidak merusak keamanan dan ketertiban, serta mendukung upaya pemerintah dalam pembangunan.

Saat ini, berbagai proyek pembangunan kota sedang dilaksanakan pemkot. Untuk itu, Maidi mengimbau masyarakat mendukung upaya pemerintah agar pembangunan di Kota Madiun dapat berjalan lancar dan optimal.

Seusai upacara, peringatan Hari Pahlawan juga diisi dengan pemberian tali asih kepada dua orang janda veteran di Kota Madiun. Hal ini sebagai salah satu wujud Pemkot Madiun untuk menghargai dan menghormati jasa para pejuang kemerdekaan NKRI.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019