Sejumlah pedagang dan warga terpantau nekat menerobos garis polisi untuk melihat dari dekat bangkai kios dan lapak mereka yang ada di dalam kompleks Pasar Ngunut, Tulungagung yang ludes terbakar sejak Jumat (8/11) sore hingga Sabtu dini hari.

Beberapa di antara pedagang dan warga itu tampak berjalan jauh ke tengah. Sebagian mengais di antara puing kios/lapak yang terbakar, sebagian lagi hanya memantau-mantau dari jarak dekat.

Baca juga: Kebakaran Pasar Ngunut Tulungagung hanguskan 70 persen kios (Video)

Padahal, sejak pukul 07.00 WIB petugas telah memasang garis polisi (police line) mengitari kompleks Pasar Ngunut yang nyaris ludes terbakar.

Aktivitas pedagang yang nekat mengabaikan garis polisi terlihat di area kios permanen yang ada di pinggir mengelilingi kompleks pasar, dimana mereka sibuk mengais barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan.

Sementara sejumlah polisi yang ditugaskan, hanya berjaga dari luar di sekitar pasar sambil mengawasi aktivitas para pedagang membersihkan kiosnya yang terdampak kebakaran.

"Kami awasi ketat untuk memastikan bahwa pedagang yang datang dan masuk kompleks pasar adalah benar-benar pemilik kios/lapak. Pengamanan ini sudah kami berlakukan sejak semalam untuk mencegah adanya aksi penjarahan," kata Kapolsek Ngunut Kompol Siti Nurinsana.

Baca juga: Kerugian kebakaran Pasar Ngunut capai Rp50 miliar lebih
 
Warga/pedagang berjalan di tengah puing kebakaran di dalam kompleks Pasar Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (9/11/2019). Aktivitas para pedagang dan warga yang memasuki area steril dan telah dipasang garis polisi ini berpotensi merusak bukti petunjuk kebakaran yang masih akan diselidiki tim Labfor Polda Jatim pada Senin (11/11/2019).(ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)


Ia tak berkomentar soal adanya warga/pedagang yang nekat masuk ke dalam kompleks pasar yang terbakar, meski secara prosedur Siti Nurinsana menegaskan siapapun, kecuali petugas atau seizin kepolisian, tak boleh masuk ke area yang telah diberi garis polisi karena alasan kepentingan penyelidikan.

Hal itu juga ditegaskan oleh Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Septiadi yang menyatakan bahwa area kompleks pasar Ngunut sementara menjadi area steril dan tidak boleh ada aktivitas warga/pedagang demi menjaga kemurnian bukti petunjuk yang masih akan dicari tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya, Senin (11/11).

"Hari ini tim Inafis yang turun, Labfor (baru melakukan penyelidikan) besok Senin (11/11)," kata Hendi Septiadi dikonformasi wartawan.

Baca juga: Gubernur Jatim tinjau Pasar Ngunut yang terbakar

Kebakaran Pasar Ngunut sempat memantik berbagai spekulasi. Ada yang menyebut kebakaran akibat konsleting listrik di salah satu lapak bagian dalam, namun ada tak sedikit pula yang menyebut karena faktor kesengajaan yang dilakukan oknum preman pasar.

Untuk memastikan, polisi telah memeriksa sejumlah orang, termasuk sosok yang disebut berjuluk "Gerandong" karena sempat diketahui beberapa pedagang keluar dari kompleks pasar terakhir sebelum pasar Ngunut digembok penjaga pada pukul 17.00 WIB dan terjadi kebakaran besar pada 17.30 WIB.

Oknum preman bertubuh kurus kecil ini diperiksa cukup lama pada Sabtu dini hari, lalu dilanjutkan pemeriksaan ke sejumlah pihak terkait lainnya, seperti saksi mata kebakaran, penjaga pasar hingga kepala UPT Pasar Ngunut Junedi.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum satupun tersangka ditetapkan.

Polisi juga belum memastikan penyebab kebakaran dan masih menunggu tim Labfor Mabes Polri tiba pada Senin untuk mencari pangkal terjadinya kebakaran yang disebut sejumlah saksi bermula dari blok lapak belakang deretan toko perhiasan bagian selatan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019