Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen bersinergi dengan Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (LPNU) untuk menggerakan ekonomi kerakyatan di wilayah Jatim.
"Sinergi ini untuk sama-sama menggerakkan ekonomi warga, bahkan selaras dengan program Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yakni Jatim Sejahtera dan Jatim Berdaya," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Fokus Jatim Sejahtera, kata Yasin, tidak lain adalah upaya pengentasan kemiskinan khususnya di perdesaan, sehingga secara berkesinambungan dapat mengurangi disparitas ekonomi antara desa dengan kota.
"Selain itu juga senafas dengan Jatim Berdaya, yaitu upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM, BUMDesa dan produk unggulan desa," ucapnya.
Sebagai salah satu bentuk sinergi, pihaknya bersama LPNU Jatim juga melibatkan Among Tani Foundation menggelar pelatihan kewirausahaan yang difokuskan pada tema strategi pergerakan ekonomi dan sertifikasi produk halal.
Pelatihan tersebut diikuti 100 pelaku UMKM se-Malang Raya dan Pasuruan Raya, sekaligus menjadi bukti semua elemen kompak dan bersatu membangun ekonomi kerakyatan di Jatim.
Sementara itu, ketiga elemen tersebut masing-masing memiliki potensi yang bisa dikembangkan, sebab NU sebagai organisasi masyarakat memiliki umat dan tradisi mengakar di Jatim, kemudian Among Tani memiliki idealisme dan jaringan dengan UMKM.
"Sedangkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jatim sebagai fasilitator dengan memberikan stimulus pembiayaan kegiatan untuk mendorong usaha ekonomi masyarakat perdesaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Sinergi ini untuk sama-sama menggerakkan ekonomi warga, bahkan selaras dengan program Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yakni Jatim Sejahtera dan Jatim Berdaya," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Fokus Jatim Sejahtera, kata Yasin, tidak lain adalah upaya pengentasan kemiskinan khususnya di perdesaan, sehingga secara berkesinambungan dapat mengurangi disparitas ekonomi antara desa dengan kota.
"Selain itu juga senafas dengan Jatim Berdaya, yaitu upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM, BUMDesa dan produk unggulan desa," ucapnya.
Sebagai salah satu bentuk sinergi, pihaknya bersama LPNU Jatim juga melibatkan Among Tani Foundation menggelar pelatihan kewirausahaan yang difokuskan pada tema strategi pergerakan ekonomi dan sertifikasi produk halal.
Pelatihan tersebut diikuti 100 pelaku UMKM se-Malang Raya dan Pasuruan Raya, sekaligus menjadi bukti semua elemen kompak dan bersatu membangun ekonomi kerakyatan di Jatim.
Sementara itu, ketiga elemen tersebut masing-masing memiliki potensi yang bisa dikembangkan, sebab NU sebagai organisasi masyarakat memiliki umat dan tradisi mengakar di Jatim, kemudian Among Tani memiliki idealisme dan jaringan dengan UMKM.
"Sedangkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jatim sebagai fasilitator dengan memberikan stimulus pembiayaan kegiatan untuk mendorong usaha ekonomi masyarakat perdesaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019