Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberi pelatihan ratusan petani membuat dan memanfaatkan pupuk organik hasil riset LIPI dalam rangka pengembangan lahan pertanian organik.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, dukungan tersebut diwujudkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi dengan Pusat Penelitian Biologi LIPI.
"Kemarin Dinas Pertanian sudah tanda tangan kerja sama dengan LIPI terkait transfer ilmu untuk pembuatan pupuk organik hayati. Ini bukti kepedulian LIPI kepada daerah untuk mengembangkan pertanian organik," ujar Bupati Anas saat dihubungi di Banyuwangi, Rabu.
Ia menjelaskan, kerja sama dengan LIPI terkait pemahaman petani tentang pertanian organik. Dan yang terpenting terus didukung bersama-sama, karena tren ke depan yang diminati pasar adalah pertanian organik.
Perjanjian kerja sama itu ditandatangani Kadis Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan dan Kepala bidang Mikrobiologi Puslit Biologi LIPI Iwan Saskiawan. LIPI juga langsung melatih 125 petani Banyuwangi tentang cara pembuatan pupuk organik hayati.
Kepala bidang Mikrobiologi Puslit Biologi LIPI Iwan Saskiawan mengemukakan, kerja sama ini sebagai upaya LIPI mendukung pengembangan pertanian organik di daerah.
"Hasil-hasil penelitian yang sudah dapat dilepas kami sosialisasikan dan kami berikan pelatihan agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memperkuat perekonomian daerah. Pelatihan ini juga sebagai upaya LIPI menciptakan kemandirian daerah dalam peningkatan produksi pangan," katanya.
Pupuk organik hayati memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pupuk organik yang lain. Beyonik Startmic mampu menyuburkan tanaman secara alami dengan meningkatkan kesehatan tanah.
Dengan pemakaian pupuk organik hayati, akan mengurangi penggunaan pupuk kimia sebanyak 50 persen. Hal itu akan diiringi dengan produksi yang lebih tinggi hingga 25-30 persen.
LIPI juga menyerahkan satu buah alat pembuatan pupuk organik hayati kepada Dinas Pertanian Banyuwangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019