Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan mitigasi bencana kepada Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur, menyusul ambruknya sebagian atap kelas di sekolah setempat pada Selasa (5/11) pagi.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS) Kemendikbud, Subandi, mendapatkan instruksi dari pimpinan untuk memantau langsung sekolah ambruk di Kota Pasuruan.

"Sebagai langkah atas peristiwa ini, kami akan memberikan mitigasi bencana kepada siswa," katanya saat mengunjungi SDN Gentong, Kota Pasuruan, Rabu.

Ia menjelaskan, selain mitigasi bencana, juga dilakukan pendampingan trauma healing setelah peristiwa ambruknya atap ruang kelas di SDN Gentong Kota Pasuruan.

"Terkait dengan perbaikan sekolah itu, kemungkinan akan dilakukan pada anggaran tahun depan karena untuk tahun 2019 sudah tidak memungkinkan," katanya.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Pasuruan terkait dengan sosialisasi seperti apa dan melakukan tindakan seperti apa.

"Perbaikan sekolah, kami akan bekerja sama dengan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," tambahnya.

Disinggung perihal kegiatan belajar mengajar siswa, Subandi menjelaskan kalau prosesnya bisa dipindahkan ke beberapa kelas lain supaya tetap bisa berjalan.

"Jangan sampai kegiatan belajar mengajar itu terhenti, apalagi sebentar lagi juga ujian sekolah," katanya.

Peristiwa ambruknya atap SDN Gentong di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB telah mengakibatkan sebanyak dua orang meninggal dunia, terdiri dari satu siswa dan satu guru, serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka terkena reruntuhan material atap. 

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019