Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sayidiman Magetan, Jawa Timur, menangani sebanyak 526 pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) selama tiga bulan terakhir musim kemarau tahun 2019 berlangsung.

"Sepanjang bulan Agustus hingga Oktober terdapat 526 pasien terdeteksi mengalami ISPA. Jumlah itu yang menjalani rawat jalan," ujar Kasi Pelayanan Medis RSUD dr Sayidiman Magetan, dr Deny Sulistyorini kepada wartawan, Selasa.

Sesuai catatan, dari 526 pasien ISPA tersebut, didominasi oleh anak-anak. Hal itu karena anak-anak masih memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

"Untungnya, ketika gejala awal muncul, orang tuanya segera membawa ke dokter dan rumah sakit. Sehingga hanya rawat jalan," kata dia.

Menurut dia, penyakit ISPA masuk dalam beberapa penyakit yang banyak dikeluhkan saat masuk ke RSUD dr Sayidiman Magetan selama musim kemarau berlangsung tahun ini. Penyakit lainnya di antaranya, dispepsia dan hipertensi.

Adapun, gejala awal ISPA mirip dengan batuk pilek. Di antaranya, penderita merasa tenggorokannya nyeri, batuk, pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sesak napas. Selain itu, pasien juga demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

Deny menjelaskan, jika infeksi terjadi di paru-paru dan tidak ditangani dengan baik, maka dapat terjadi komplikasi yang serius dan bisa berakibat fatal.

Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.

Dia menambahkan, gejala-gejala ISPA bisa diatasi dengan obat-obatan yang dijual di apotek. Namun, jika sudah masuk kategori parah harus segera mendapatkan penanganan dokter.

Pihaknya membenarkan jika ISPA dapat dipicu oleh kondisi berdebu saat cuaca panas atau musim kemarau berlangsung. Penyakit itu rawan menjangkiti karena kondisi seseorang yang sedang drop.

Meski demikian, ISPA dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Di antaranya selalu menjaga kebersihan tubuh, makanan, serta lingkungan tempat tinggal. Selain itu, juga rajin mengonsumsi vitamin C dan air putih.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019