Badan Narkotika Kota (BNN) Blitar, Jawa Timur, melakukan tes urine pada anggota DPRD Kota Blitar demi mencegah adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan anggota dewan.

"Ini sesuai dengan komitmen dengan teman-teman di DPRD Kota Blitar terkait rencana untuk hari ini kami tes urine. Tentunya komitmen ini kami pegang dengan tujuan untuk mencegah peredaran narkoba. Legislatif harus mmeberikan contoh bahwa legislatif bebas narkoba," kata Sekretaris BNK Blitar Warnoto di Blitar, Senin.

Dalam kegiatan ini, ia mengatakan ada anggota DPRD yang sempat absen tidak ikut kegiatan tes urine tersebut. Namun, nantinya BNK Blitar akan koordinasi untuk tes urine susulan pada anggota dewan tersebut.

Kegiatan di DPRD Kota Blitar ini, kata dia, mengawali kegiatan tes urine setelah mereka baru dikukuhkan menjadi anggota DPRD yang baru. Untuk hasilnya, nantinya akan dijadikan evaluasi apakah hasil tes urine normal atau ada kandungan obat-obatan.

"Hari ini hasil bisa, tetap kami menunggu untuk evaluasi lebih lanjut," kata dia.

Dedik Herwanto, salah seorang anggota DPRD Kota Blitar mendukung kegiatan yang dilakukan oleh BNN Kota Blitar ini. Sebagai anggota DPRD, sudah laiknya menjadi contoh yang baik untuk masyarakat dengan bebas dari narkoba.

"Ini bisa menjadi gebrakan. Jika ini dimulai di awal untuk bisa memberikan contoh pada yang lain bahwa bebas narkoba. Tapi, saya rasa bukan hanay DPR saja, berikut karyawan semua juga harus di tes," kata pria yang duduk di Fraksi PDIP DPRD Kota Blitar ini.

Ia juga berharap nantinya BNN Kota Blitar juga melakukan tes urine pada seluruh ASN di Kota Blitar. Jika nantinya ditemukan kandungan obat di urine yang bersangkutan harus diklarifikasi terlebih dahulu apakah ada unsur narkoba atau tidak. Namun, jika positif seharusnya bisa diproses dengan tegas.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Nuhan Wahyudi, anggota DPRD Kota Blitar lainnya. Dirinya berharap kegiatan tes itu juga dilakukan pada instansi lainnya.

"Tidak hanya dilakukan di lingkungan DPRD tapi juga ke eksekutif. Ini pun tadi ketika selesai paripurna pintu langsung ditutup, sehingga tidak ada kesempatan kabur," kata Nuhan.

Dalam tes urine itu, lebih dari 55 orang baik anggota DPRD Kota Blitar maupun staf ikut melakukan tes urine. Seluruhnya didata lalu diberi wadah untuk menaruh urine dan diserahkan ke petugas. Dalam kegiatan itu, terdapat anggota DPRD Kota Blitar yang juga langsung bilang ke petugas, bahwa dirinya baru mengonsumsi minuman suplemen, sehingga jika ada kandungan di urine miliknya petugas langsung memahami.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019