Lebih dari 2.000 pelajar Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan menari jaranan di Alun-Alun Kanogoro, Kabupaten Blitar, usai mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Senin.

"Ini sangat bagus, ada barongan, kuda lumping, celengan. Inilah sebetulnya yang akan kami lestarikan, jaranan trail," kata Bupati Blitar Rijanto.

"Jaranan trail yang merupakan kesenian tradisional ini tentunya menjadi populer. Ini harus ditanamkan sejak dini ke anak-anak, sehingga mereka betul-betul menjadi pewaris ke depan, melestarikan budaya sendiri," ujar Rijanto, menambahkan.

Ia mengapresiasi pertunjukan tari jaranan oleh anak-anak sekolah tersebut, menyebutnya sebagai gambaran dukungan generasi milenial untuk pelestarian kesenian tradisional.

"Ini kah suguhan anak-anak milenial, SMA/SMK yang mana mereka bagian dari remaja. Tidak salah manakala partisipasi dalam bentuk tarian. Tentunya ini proses anak-anak untuk melestarikan budaya asli peninggalan leluhur. Sesuatu yang baik, jika tidak ditingkatkan sayang," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blitar Suhendro Winarso mengatakan, pentas itu juga bagian dari upaya pemerintah kabupaten untuk lebih mengenalkan tari jaranan.

"Saat ini kami bekerja sama dengan sejarawan untuk membuat kajian mendalam yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis apa ciri jaranan dengan segala coraknya. Kajian yang sedang dalam proses tapi sudah berkembang adalah jaranan trail, maka sepakat khas Kabupaten Blitar," kata Suhendro.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019