Sedikitnya 25 kelompok musik tradisional daul ambil bagian guna berebut juara dalam acara "Madura Music Daul Carnival" 2019 yang digelar Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, Minggu malam.

"Ini merupakan upaya kami untuk melestarikan seni budaya Madura, sekaligus menumbuhkan rasa cinta dan memiliki bagi kalangan generasi muda kita terhadap seni budaya leluhur kita ini," kata Wakil Bupati Pamekasan Raja'e saat menyampaikan sambutan dalam acara pelepasan lomba musik daul itu.

Ke-25 kelompok musik daul ini dari empat kabupaten di Palau Madura, yakni Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Bangkalan.

Wabup Raja'e menambahkan, semangat untuk melestarikan seni budaya lokal Madura yang salah satu adalah musik daul, karena beberapa pertimbangan.

Selain sebagai bentuk budaya tanding atas budaya luar yang mulai masuk ke Madura seiring dengan kemajuan teknologi, juga untuk menumbuhkan semangat kreatif di kalangan pemuda Madura.

"Kita harus dengan seni dan budaya kita miliki. Siapa lagi yang akan membanggakan kebudayaan kita inj, kalau bukan kita sendiri. Madura ini adalah kaya akan seni budaya," sebut Raja'e.

Mantan Kepala Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, yang kini menjadi Wakil Bupati Pamekasan Baddrut Tamam ini mengatakan, Madura Music Daul Carnival ini merupakan salah satu jenis kegiatan seni budaya yang digelar pemkab dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-489 Kabupaten Pamekasan.

Jenis kegiatan lainnya yang juga telah digelar dalam bentuk pertunjukan seni budaya Madura adalah Tari Kolosal Topeng Gethak yang melibatkan 489 penari, dan Malam Kemilau Madura 2019.

Pelapasan kelompok musik daul peserta festival ini ditandai dengan pengibaran bendera dan penabuhan rebana.

Para kelompok musik yang bersaing memperebutkan juara ini harus membawakan lagu wajib "Pamekasan Hebat" yakni lagi hymne Kabupaten Pamekasan yang diciptakan oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

Sementara suasana di sepanjang Jalan Jokotole yang dilalui peserta karnaval ini nampak ramai, sehingga petugas terpaksa mengarahkan arus lalu lintas yang melalui jalur Kota Pamekasan melalui jalaur alternatif Pademawu.

Musik tradisional daul merupakan salah satu jenis musik yang paling populer di kalangan masyarakat di Pulau Garam Madura ini.

Jenis musik ini mulai populer dan disenangi banyak generasi muda, sejak musim pemadaman listrik 1998.

Awalnya, jenis musik ini dijadikan sebagai musik patrol, yakni mengamankan lingkungan dari ancaman tindak pidana kriminal pencurian.

Namun, dalam perkembangannya, jenis musik ini tidak hanya menjadi musik jalanan, akan tetapi juga menjadi musik panggung yang dipentaskan dalam setiap acara kenegaraan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019