Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen, Gunung Merapi Ungup-ungup dan Gunung Ranti yang terjadi sejak 19 Oktober 2019 mencapai sekitar 1.200 hektare.

"Untuk kebakaran hutan dan lahan di kawasan TWA Gunung Ijen dan Gunung Merapi Ungup-ungup luasannya mencapai sekitar 500 hingga 600 hektare, sedangkan hutan dan lahan terbakar di Gunung Ranti sekitar 400 hingga 500 hektare," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram saat dihubungi di Banyuwangi, Sabtu malam.

Baca juga: Gunung Ranti Banyuwangi terbakar, pendakian Ijen ditutup sementara

Ia menjelaskan, kawasan TWA Gunung Ijen dan Merapi Ungup-ungup yang terbakar hingga sekitar 600 hektare itu merupakan kewenangan BKSDA, dan Gunung Ranti yang lokasinya bersebelahan merupakan kewenangan Perhutani.

Menurut Eka, status tanggap darurat mengenai kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Ijen telah ditetapkan, bahkan telah mendatangkan helikopter water boombing.

Baca juga: Helikopter "water boombing" siap padamkan karhutla di Gunung Ijen Banyuwangi

Tidak hanya memadamkan api, petugas gabungan juga melakukan upaya pencegahan kebakaran di wilayah-wilayah yang belum terbakar. Tim yang mencegah dari pemangku kewenangannya dan sekarang dioperasikan itu dari Perhutani, baik KPH Banyuwangi Barat maupun Utara.

"Tadi dari TNI juga mendukung untuk penyekatan agar api tidak sampai meluas membakar ke lahan produktif maupun perkebunan," ujarnya.

Kata Eka, kebakaran hutan dan lahan di kawasan TWA Gunung Ijen dan Merapi Ungup-ungup tidak memengaruhi volkanologi Gunung Ijen, karena kebakaran di permukaan, sedangkan volkanologi di dalam.

"Lingkaran api pasifik (ring of fire) itu kan ada di kedalaman, sehingga tidak ada pengaruh apapun terhadap aktivitas vulkanik," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019