Kebakaran lahan yang ditanami pisang di belakang Yayasan SMP Hasanudin dan TK Dewi Sartika Kelurahan Sukorame, Kota Kediri, Jawa Timur, diduga disebabkan puntung rokok, sehingga petugas pemadam kebakaran dibantu Satpol PP Kediri langsung bergerak untuk pemadaman api.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Kediri Nurkhamid di Kediri, Senin, mengatakan informasi mengenai kebakaran itu awalnya diketahui dari warga yang melihat ada kobaran api di sungai kedak. Saat itu, sungai kering dan dipenuhi daun bambu yang juga kering.
"Api merambat ke kebun bambu dan lahan belakang yayasan itu. Lahan itu ditanami pohon pisang," kata Nurkhamid.
Lahan itu, kata dia, milik dua orang, yakni lahan di belakang Yayasan SMP Hasanudin dan TK Dewi Sartika di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, milik Imam Bukhori (Ketua Yayasan). Di lahan itu ditanami pisang dan satunya lagi Lahan milik Sopiah. Ada pohon bambu tumbuh di tempat itu.
Dia mengatakan api mulai terlihat pada Senin siang. Angin yang kencang serta cuaca panas, memicu api merembet. Warga yang mengetahui itu langsung melapor ke petugas dan dalam waktu tidak terlalu lama petugas dari pemadam kebakaran serta tim reaksi cepat Satpol PP Kediri tiba di lokasi.
Petugas langsung memadamkan api, sebab dikhawatirkan akan merembet ke lokasi lainnya, terlebih lagi dekat dengan bangunan sekolah. Selain itu, angin berhembus cukup kencang, sehingga api semakin besar. Setelah beberapa lama, akhirnya petugas berhasil memadamkan api.
Diketahui, luas lahan yang terbakar sekitar 300 meter persegi. Namun, untuk penyebab kebakaran hingga kini masih dicari petugas. Dugaan sementara, ada warga yang membuang puntung rokok masih menyala, sehingga memicu terjadinya kebakaran lahan.
"Kalau luas lahan yang terbakar kurang lebih 300 meter persegi. Untuk penyebab kebakaran diduga karena puntung rokok yang masih menyala dan dibuang di sungai kedak. Banyak daun bambu kering di sungai. Tadi api dapat dipadamkan oleh Damkar Kota Kediri dan Satpol PP Kota Kediri dibantu oleh warga Sekitar," ujar Nurkhamid.
Ia juga berharap masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah maupun puntung rokok yang masih menyala, sebab risikonya cukup besar. Salah satunya bisa terjadi kebakaran. Beruntung, dalam kejadian itu tidak ada warga yang menjadi korban.
Musibah kebakaran juga terjadi di areal Gunung Wilis wilayah Kabupaten Kediri, tepatnya petak 144-145 wilayah Desa Kanyoran, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, masuk Perhutani Kediri. BPBD Kabupaten Kediri dan petugas Perhutani Kediri juga masih berusaha keras untuk memadamkan api.
BPBD Kabupaten Kediri serta Perhutani Kediri juga menerjunkan tim lagi sebagai upaya memadamkan api. Tim menuju Gunung Gangsang naik melalui jalur selatan. Untuk tim lainnya, namun melalui jalur utara menuju Gunung Limas. Petugas juga dibantu personel TNI untuk pemadaman api.
Petugas mengalami kendala, salah satunya karena medan yang sulit. Diharapkan, dengan upaya yang telah dilakukan api berhasil padam dan tidak merembet ke lokasi lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Kediri Nurkhamid di Kediri, Senin, mengatakan informasi mengenai kebakaran itu awalnya diketahui dari warga yang melihat ada kobaran api di sungai kedak. Saat itu, sungai kering dan dipenuhi daun bambu yang juga kering.
"Api merambat ke kebun bambu dan lahan belakang yayasan itu. Lahan itu ditanami pohon pisang," kata Nurkhamid.
Lahan itu, kata dia, milik dua orang, yakni lahan di belakang Yayasan SMP Hasanudin dan TK Dewi Sartika di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, milik Imam Bukhori (Ketua Yayasan). Di lahan itu ditanami pisang dan satunya lagi Lahan milik Sopiah. Ada pohon bambu tumbuh di tempat itu.
Dia mengatakan api mulai terlihat pada Senin siang. Angin yang kencang serta cuaca panas, memicu api merembet. Warga yang mengetahui itu langsung melapor ke petugas dan dalam waktu tidak terlalu lama petugas dari pemadam kebakaran serta tim reaksi cepat Satpol PP Kediri tiba di lokasi.
Petugas langsung memadamkan api, sebab dikhawatirkan akan merembet ke lokasi lainnya, terlebih lagi dekat dengan bangunan sekolah. Selain itu, angin berhembus cukup kencang, sehingga api semakin besar. Setelah beberapa lama, akhirnya petugas berhasil memadamkan api.
Diketahui, luas lahan yang terbakar sekitar 300 meter persegi. Namun, untuk penyebab kebakaran hingga kini masih dicari petugas. Dugaan sementara, ada warga yang membuang puntung rokok masih menyala, sehingga memicu terjadinya kebakaran lahan.
"Kalau luas lahan yang terbakar kurang lebih 300 meter persegi. Untuk penyebab kebakaran diduga karena puntung rokok yang masih menyala dan dibuang di sungai kedak. Banyak daun bambu kering di sungai. Tadi api dapat dipadamkan oleh Damkar Kota Kediri dan Satpol PP Kota Kediri dibantu oleh warga Sekitar," ujar Nurkhamid.
Ia juga berharap masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah maupun puntung rokok yang masih menyala, sebab risikonya cukup besar. Salah satunya bisa terjadi kebakaran. Beruntung, dalam kejadian itu tidak ada warga yang menjadi korban.
Musibah kebakaran juga terjadi di areal Gunung Wilis wilayah Kabupaten Kediri, tepatnya petak 144-145 wilayah Desa Kanyoran, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, masuk Perhutani Kediri. BPBD Kabupaten Kediri dan petugas Perhutani Kediri juga masih berusaha keras untuk memadamkan api.
BPBD Kabupaten Kediri serta Perhutani Kediri juga menerjunkan tim lagi sebagai upaya memadamkan api. Tim menuju Gunung Gangsang naik melalui jalur selatan. Untuk tim lainnya, namun melalui jalur utara menuju Gunung Limas. Petugas juga dibantu personel TNI untuk pemadaman api.
Petugas mengalami kendala, salah satunya karena medan yang sulit. Diharapkan, dengan upaya yang telah dilakukan api berhasil padam dan tidak merembet ke lokasi lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019