Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur menyalurkan bantuan air bersih ke beberapa daerah di provinsi setempat yang mengalami kekeringan pada musim kemarau saat ini.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Susy Susilawati saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu, menjelaskan kegiatan penyaluran air bersih itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) 2019.
"Musim hujan yang tak kunjung menaungi Jatim membuat beberapa daerah mengalami kekeringan, salah satunya adalah di Desa Kebon Agung, Porong," katanya di sela penyaluran bantuan air bersih kepada warga di Porong, Sidoarjo, Jatim.
Ia menjelaskan, untuk wilayah Porong Sidoarjo, pihaknya menyalurkan air bersih sebanyak 10 tangki air dengan kapasitas masing-masing g tangki sekitar 8.000 liter air bersih.
"Kami sebelumnya telah memetakan daerah-daerah yang sangat membutuhkan air bersih, sebelum penyaluran itu dilaksanakan," katanya.
Ia mengatakan, Desa Kebon Agung yang berada di sekitar Lapas Surabaya di Sidoarjo Jawa Timur, dipilih menjadi salah satu tempat yang dipilih.
Dia berharap bantuan air yang sangat sedikit ini bisa membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga untuk satu atau dua hari.
"Khusus korwil Surabaya kami sediakan 10 tangki air bersih, jika UPT seluruh Jatim juga menyalurkan minimal dua tanki saja, maka akan ada sekitar 120 tanki air bersih yang kami salurkan untuk warga Jawa Timur," katanya.
Sementara itu, Buamir selaku perwakilan pemerintah Desa Kebonagung Sidoarjo mengucapkan terima kasih atas sumbangan air bersih dari Kanwil Kemenkumham Jatim.
"Kami yakin bahwa sumbangan air bersih bisa dimanfaatkan warga, karena kemarau yang panjang, selama dua bulan terakhir penduduknya kesulitan mendapatkan air bersih. Kami memiliki 5 perdukuhan, jadi setiap perdukuhan akan mendapatkan dua tangki air bersih," ucapnya.
Sementara itu, Kastia salah seorang warga mengatakan dirinya sangat memerlukan bantuan air bersih tersebut karena untuk memenuhi kebutuhan air bersih dirinya harus membeli air bersih dalam kemasan jeriken seharga Rp20 ribu untuk 10 jeriken.
"Setiap hari memerlukan sekitar 1 sampai 2 kali pengiriman masing-masing 10 jeriken," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Susy Susilawati saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu, menjelaskan kegiatan penyaluran air bersih itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) 2019.
"Musim hujan yang tak kunjung menaungi Jatim membuat beberapa daerah mengalami kekeringan, salah satunya adalah di Desa Kebon Agung, Porong," katanya di sela penyaluran bantuan air bersih kepada warga di Porong, Sidoarjo, Jatim.
Ia menjelaskan, untuk wilayah Porong Sidoarjo, pihaknya menyalurkan air bersih sebanyak 10 tangki air dengan kapasitas masing-masing g tangki sekitar 8.000 liter air bersih.
"Kami sebelumnya telah memetakan daerah-daerah yang sangat membutuhkan air bersih, sebelum penyaluran itu dilaksanakan," katanya.
Ia mengatakan, Desa Kebon Agung yang berada di sekitar Lapas Surabaya di Sidoarjo Jawa Timur, dipilih menjadi salah satu tempat yang dipilih.
Dia berharap bantuan air yang sangat sedikit ini bisa membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga untuk satu atau dua hari.
"Khusus korwil Surabaya kami sediakan 10 tangki air bersih, jika UPT seluruh Jatim juga menyalurkan minimal dua tanki saja, maka akan ada sekitar 120 tanki air bersih yang kami salurkan untuk warga Jawa Timur," katanya.
Sementara itu, Buamir selaku perwakilan pemerintah Desa Kebonagung Sidoarjo mengucapkan terima kasih atas sumbangan air bersih dari Kanwil Kemenkumham Jatim.
"Kami yakin bahwa sumbangan air bersih bisa dimanfaatkan warga, karena kemarau yang panjang, selama dua bulan terakhir penduduknya kesulitan mendapatkan air bersih. Kami memiliki 5 perdukuhan, jadi setiap perdukuhan akan mendapatkan dua tangki air bersih," ucapnya.
Sementara itu, Kastia salah seorang warga mengatakan dirinya sangat memerlukan bantuan air bersih tersebut karena untuk memenuhi kebutuhan air bersih dirinya harus membeli air bersih dalam kemasan jeriken seharga Rp20 ribu untuk 10 jeriken.
"Setiap hari memerlukan sekitar 1 sampai 2 kali pengiriman masing-masing 10 jeriken," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019