Forkopimda Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi isu penggagalan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2019.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga untuk tidak terprovokasi dengan adanya isu-isu pengagalan pelantikan Presiden," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri di Kediri, Rabu.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak unjuk rasa saat pelantikan tersebut. Dirinya juga meminta masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan keamanan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 20 Oktober 2019.

Masykuri juga menambahkan, pasangan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin yang terpilih dalam Pemilu 2019 merupakan pilihan masyarakat. Untuk itu, masyarakat terutama warga Kabupaten Kediri diharapkan untuk ikut serta mematuhi aturan yang berlaku, dengan tidak aksi bahkan anarkis sebagai upaya mengagalkan pelantikan Presiden Jokowi.

Pihaknya meminta kepada seluruh warga Kabupaten Kediri untuk mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, sehingga situasi ketertiban dan keamanan di Kabupaten Kediri tetap terjaga.

"Mari kita bersama-sama mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dengan tidak membuat aksi anarkis," ujar dia.

MPR RI akan melaksanakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 pada Minggu (20/10) pukul 14.00 WIB.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Joko Widodo setuju dengan jam pelantikan yang dimundurkan tersebut.

Menurut dia, pengunduran jam pelantikan itu bukan karena ada potensi ancaman, melainkan guna menghormati umat Kristiani yang masih menjalankan ibadah. Selain itu, pada pukul 10.00 WIB juga masih berlangsung car free day atau hari bebas kendaraan bermotor.

MPR, lanjut dia, juga telah konsultasi dengan Presiden terpilih terkait dengan jam pelantikan itu, sehingga disepakati untuk menjadi jam 14.00 WIB. Proses pelantikan juga tetap diselenggarakan di Kompleks DPR RI.

Pramono juga yakin bahwa kegiatan pelantikan akan berlangsung aman mengingat Polri dan TNI sudah siap mengamankan jalannya proses pelantikan. Terlebih lagi, dalam kegiatan pelantikan juga akan dihadiri banyak tamu negara.

Dalam proses pelantikan tersebut, rencananya akan dikerahkan 27 ribu personel TNI-Polri untuk menjaga keamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Seluruh personel tersebut akan ditempatkan di titik-titik sentral wilayah Jakarta. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019