Fenomena tanah yang mengeluarkan uap panas di Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, sempat menyita perhatian masyarakat. 

Lantaran tanah yang ada di sekitar tiang listrik itu mendadak mengeluarkan bau menyengat disertai asap. Selain itu juga tanah di pekarangan milik warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Jombang, juga mengeluarkan uap panas. 

Kondisi ini diketahui warga saat sedang nongkrong di sekitar lokasi dan tiba-tiba mencium bau menyengat. Kemudian beberapa warga mencari sumber bau menyengat itu.

Ternyata sumber bau berada di sekitar tiang listrik yang ada di pekarangan milik warga.

Baca juga: Tanah di Jombang keluarkan uap panas dan bau menyengat, 20 menit telur bisa matang (video) 

Fenomena keluarnya uap panas dari dalam tanah di pekarangan milik warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Jombang, membuat masyarakat penasaran, sampai-sampai melakukan pengujian dengan menggunakan alat pengukur suhu badan atau termometer.
 
Abdul Muis (32) menunjukkan telur yang sudah matang setelah ditimbun dalam tanah yang mengeluarkan uap panas sekitar 30 menit di Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (14/10/2019). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/ama
 

Tidak hanya itu, warga juga melakukan pengujian tingkat panas yang ada di tanah sekitar tiang listrik dengan memendam telur di dalam tanah sekitar 20 menit. 

Dan hasilnya telur yang dimasukkan ke dalam tanah menjadi matang. "Telur dipendam dalam tanah sekitar 20-30 menit, telurnya jadi matang," kata pemilik tanah, Abdul Muis (32).

"Luasan tanah yang mengeluarkan uap panas sekitar lebih kurang satu meteran," tandasnya. 

Pernah terjadi di tempat lain

Menurut Kabid Wasdal Gakkum Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang Yuli Inayati, fenomena tanah keluar uap panas juga pernah terjadi di wilayah lain. 

"Kasus seperti ini dulu pernah terjadi di Plandi Kecamatan/Kabupaten Jombang. Waktu itu rumah kalau gak salah. Ditaruh daun tiba-tiba tidak lama daunnya kering," tuturnya. 

Dikatakan Yuli, DLH Kabupaten Jombang sudah terjun ke lokasi dan menduga penyebab uap panas yang keluar dari dalam tanah di Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, itu, berasal dari aliran listrik. 

"Teman-teman dari DLH sudah ke lokasi. Sepertinya itu lebih ke faktor tiang listrik sebagai penghantar. Mungkin karena daya hantar listrik yang menyebabkan panas, kita sudah koordinasi dengan pihak PLN," ungkap Yuli. 

Terkait keluarnya bau menyengat dari dalam tanah, perempuan berkacamata ini menuturkan hal itu disebabkan karena panas dari aliran listrik. 

"Baunya itu disebabkan karena panas, jadi kayak terbakar. Bau terbakar, tadi sudah dikoordinasikan sama PLN Jombang yang lebih paham. Yang di daerah Plandi dulu juga setelah ditelusuri karena daya hantar listrik, ada kegiatan PLN," ujarnya. 
 

Akibat aliran listrik

Fenomena tanah keluar uap panas tepat di sekitar tiang listrik ternyata diduga disebabkan karena aliran listrik dari lampu penerangan jalan umum. 

Ini setelah dilakukan pengecekan oleh pihak teknisi Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersama pihak Muspika setempat. 

"Mohon maaf ya, lampu penerangan jalannya ini ilegal. Jadi kabelnya ada yang mengenai tiang besi, sampai ke bawah sehingga ngegorund dan menyebabkan tanahnya panas," tegas teknisi PLN Jombang, Suyanto, kepada awak media. 

"Sekarang kondisinya sudah aman, tidak ada lagi kabel yang ngegorund. Sementara kabel lampu penerangan jalan kami putus, biar aman." 

Tanah masih keluar uap panas

Sementara Kepala Dusun Ngemplak, Eko Hariyono mengatakan setelah dilakukan pengecekan oleh teknisi PLN, terdapat kabel penerangan jalan yang terkelupas dan nempel ke tiang listrik, sehingga ngegorund menimbulkan asap dan suhu panas.

"Itu tadi versinya teknisi PLN seperti itu katanya ada kabel PJU yang terkelupas dan ngegorund sehingga tanahnya jadi panas keluar asap. Tapi setelah itu saya gali tanah disebelahnya masih keluar uap panas," tandasnya. 

Eko tidak mengetahui secara pasti penyebab tanah masih keluar uap panas. Pihaknya pun akan kembali melakukan penggalian tanah disekitar tiang listrik tersebut. 

"Kalau besok pagi masih seperti itu (keluar uap panas) berarti ada penyebab lain, kita lihat nanti saja," pungkas Eko.

Pewarta: Syaiful Arif

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019