PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun bekerja sama dengan Satuan Kerja (Satker), Senin, melakukan uji beban ketahanan rel jalur ganda antara Stasiun Babadan sampai dengan Stasiun Geneng di wilayah setempat, sebagai persiapan untuk segera difungsikan.

Vice President PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Wisnu Pramudyo mengatakan, uji beban jalur ganda tersebut bertujuan menjamin keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan kereta api saat dilakukan pengalihan jalur lama ke jalur baru atau switch over ke jalur ganda nantinya.

"Hasil uji beban hari ini temuannya minor sekali. Hal itu karena sudah dilakukan perbaikan terhadap temuan sebelumnya. Dengan demikian, switch over ke jalur ganda bisa dilaksanakan mulai Rabu (16/10/2019) untuk seluruh kereta api yang lewat di wilayah Daop 7 Madiun," ujar Wisnu kepada wartawan di Madiun.

Baca juga: KAI Daop Madiun lakukan persiapan pengoperasian jalur ganda
 
Petugas melakukan aktivitas saat uji beban jalur ganda rel baru dan switch over atau pengalihan jalur lama ke jalur baru pada jalur ganda Kereta Api (KA) antara Stasiun KA Babadan Madiun - Stasiun KA Geneng Ngawi, Jawa Timur, Senin (14/10/2019). Uji beban jalur ganda rel baru sepanjang 26 kilometer menggunakan lokomotif CC-203 9818 yang dirangkai dengan satu Kereta Makan Pembangkit tersebut untuk mengetahui kondisi jalur dalam rangka persiapan pengoperasian jalur ganda KA lintas selatan. ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc


Menurut dia, proses uji beban jalur ganda tersebut dilakukan dengan menggunakan sarana satu lokomotif dan satu kereta makan pembangkit (KMP) dengan tekanan 18 ton dan melaju hingga kecepatan 90 kilometer per jam. Adapun jarak yang ditempuh mencapai sekitar 26 kilometer.

Sejumah hal yang diperhatikan dalam uji beban tersebut di antaranya, mengenai penyempurnaan terhadap goyangan pada jalur di atas jembatan, di perlintasan, serta ruang bebas pada jalur baru yang harus terjamin.

Wisnu menjelaskan, pekerjaan jalur ganda di wilayah kerja Daop 7 dikerjakan oleh pihak Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) melalui Satuan Kerja (Satker).

Baca juga: Daop 7 Madiun kembali lakukan pengalihan jalur KA tahap dua

Pekerjaan terbagi dalam dua paket. Yakni, paket pertama Jalur Ganda Madiun-Jombang (JGMJ) sepanjang 74 kilometer dan sudah dioperasionalkan sejauh 54 kilometer, mulai dari Stasiun Baron sampai dengan Stasiun Babadan. Untuk Stasiun Jombang sampai dengan Baron menyusul berikutnya.

Sedangkan paket kedua adalah Jalur Ganda Madiun-Kedungbanteng, Sragen (JGMK) sepanjang 57 kilometer. Ditargetkan pembangunan jalur ganda di Daop 7 selesai sebelum 1 Desember 2019.

Guna persiapan dan pengamanan pelaksanaan switch over di JGMK, pihak Satker paket JGMK diminta pararel melakukan sosialisasi pada wilayah yang dilalui jalur ganda tersebut.

"Khususnya di pintu-pintu perlintasan agar dipasang spanduk. Termasuk informasi kepada awak media terkait pemberitahuan pengoperasian jalur ganda," katanya.

Sesuai data paket JGMK ada sekitar tujuh perlintasan resmi terjaga, sembilan perlintasan tak terjaga tapi menggunakan Early Warning System (tanda KA akan lewat), empat perlintasan tak terjaga tanpa EWS, satu fly over, dan dua "underpas".

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019