Kawasan hutan di Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali terbakar, pihak Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo menyatakan saat ini timnya tengah berupaya memadamkan api yang membakar kawasan hutan tersebut.
Kepala Seksi Perencanaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan UPT Tahura Raden Soerjo, Asep Kusdinar, mengatakan bahwa kebakaran terjadi di wilayah Blok Putuk Lembu, Gunung Arjuno, yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
"Personel yang diturunkan sebanyak delapan orang, sejak pukul 05.00 WIB. Petugas langsung berusaha ke titik api, namun tidak bisa terjangkau karena berada pada tebing yang terjal," katanya saat dikonfirmasi ANTARA, Jumat, di Malang.
Baca juga: Pemadaman api di Gunung Arjuno kerahkan helikopter "water bombing"
Asep menjelaskan, total luasan area yang terbakar pada Blok Putuk Lembu tersebut masih belum bisa diperkirakan, karena tim pemadam yang bertugas masih fokus pada penanganan kebakaran.
Menurut dia upaya pemadaman api di Blok Putuk Lembu tersebut masih terkendala adanya angin yang cukup kencang dan lokasi api yang berada pada tebing yang cukup terjal, dan mempersulit tim pemadam yang bertugas.
"Saat ini api masih belum bisa dipadamkan, karena angin yang terlalu besar pada lokasi titik api," ujar Asep.
Baca juga: Status tanggap darurat kebakaran hutan Gunung Arjuno dicabut
Pada Agustus 2019, kawasan Gunung Arjuno juga sempat mengalami kebakaran hutan. Saat itu, upaya pemadaman api bahkan harus mendatangkan helikopter water bombing, untuk melakukan operasi pemadaman api dari udara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada empat kali kejadian kebakaran di wilayah tersebut, yakni di wilayah Gunung Kembar satu dan dua, Blok Kokopan, Blok Plorotan, dan Blok Sidomulyo.
Untuk wilayah Jawa Timur sendiri, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa kejadian kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau yang cukup panjang, diantaranya di Gunung Panderman, Gunung Semeru, dan Gunung Raung, demikian Asep Kusdinar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019