Anggota Fraksi PKS DPR RI Nasir Djamil meminta standar pengamanan terhadap pejabat negara dievaluasi, setelah terjadinya penyerangan terhadap Menteri koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto saat menghadiri acara di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).

"Penusukan terhadap pejabat negara itu menunjukkan bahwa standar operasional pengamanan tidak dijalankan sebagaimana mestinya," kata Nasir di Jakarta, Kamis, menanggapi kasus penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

Dia berharap agar ada upaya dari pemerintah untuk mengusut kasus penusukan itu secara profesional, sehingga nanti akan ketahuan apakah prosedur pengamanan terhadap pejabat negara telah dilakukan sesuai standar atau tidak.

Baca juga: Video detik-detik Menko Polhukam Wiranto diserang

Dari kejadian tersebut, Nasir mengharapkan pejabat-pejabat di pemerintahan memerhatikan pengamanan saat melakukan kunjungan lapangan.

"Sungguh disayangkan pejabat sekelas Menko bisa mengalami penusukan. Karena itu, wajib dievaluasi dan diambil tindakan hukum yang tegas kepada tim pengamanan yang melekat kepada Menko Polhukam tersebut," ujarnya.

Baca juga: Menko Polhukam Wiranto terkena dua tusukan di perut

Selain itu, Nasir mengucapkan rasa belasungkawa atas penusukan yang dialami oleh Wiranto saat berkunjung ke Provinsi Banten.

Dia berharap Wiranto tidak mengalami luka serius dan segera bisa pulih, dan tentu saja pelakunya harus diproses secara hukum.

"Yang paling penting, publik pasti ingin tahu apa motif dan siapa sebenarnya pelaku penusukan tersebut," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019