Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan lomba balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) merupakan salah satu olahraga wisata yang rutin digelar sejak tahun 2012, di mana para pebalap tidak hanya berolahraga sepeda, namun juga diajak menyusuri keindahan alam kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.
"Khusus pada tahun ini, kami sengaja membuat rute yang melintasi lokasi geopark Banyuwangi. Seperti pada etape kedua hari ini, pebalap menyusuri Alas Purwo dan etape keempat mereka beradu cepat mendaki Gunung Ijen. Dua tempat ini merupakan dua destinasi favorit yang ada di Banyuwangi," kata Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Di Kabupaten Banyuwangi terdapat tiga situs yang diajukan sebagai geopark nasional, yaitu api biru (bule fire) di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo.
Di Taman Nasional Alas Purwo, sebanyak 89 pebalap peserta ITdBI 2019 dari berbagai negara itu mengambil start di Pantai Pancur di dalam bentang alam Alas Purwo.
Taman nasional yang luasnya 44.037 hektare ini memiliki banyak keindahan yang bisa dinikmati peserta lomba balap sepeda, terdiri atas 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.
"Kami ingin pebalap merasakan sensasi kesegaran Alas Purwo yang hijau dan berlimpah oksigen. Tentu akan memberikan pengalaman istimewa pagi para pebalap," katanya.
Menurut Anas, pemerintah daerah sedang menjadikan Alas Purwo sebagai pusat sport tourism di Banyuwangi. Berbagai kegiatan olahraga digelar di Taman Nasional Alas Purwo, mulai dari Savana Duathlon hingga Alas Purwo Geopark Green Run yang dijadwalkan digelar pada 17 November 2019.
"Bahkan, PLN juga telah merilis kendaraan listriknya di Alas Purwo, sebagai bentuk dukungan kegiatan olahraga wisata yang ramah lingkungan," kata Bupati Anas.
Selain Taman Nasional Alas Purwo, situs geopark nasional lainnya yang menjadi arena balap sepeda ITdBI 2019 adalah kawasan Gunung Ijen, sekaligus lokasi finis etape pamungkas (keempat).
"Ini juga sebagai cara kami untuk memperlihatkan salah satu wajah Banyuwangi ramah akan lingkungan pada dunia," ujar Anas.
Kawasan wisata Kawah Ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektare, termasuk hutan wisata seluas 92 hektare.
Fenomena api biru (blue fire) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia, dan Kawah di Gunung Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia.
"Para peserta ITdBI tahun ini kembali ditantang untuk menaklukkan rute 'horor' menuju Paltuding, Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 1.880 mdpl. Tanjakan menuju Paltuding Ijen, menurut Persatuan Balap sepeda Internasional (UCI), termasuk dalam tipe hors categorie (HC), atau yang paling berat. Inilah magnet utama yang membikin para pebalap internasional berbondong-bondong ke Banyuwangi," katanya.
Tour de Banyuwangi Ijen 2019 dilaksanakan dalam empat etape, dan total rutenya sepanjang 520,6 kilometer. Pada etape dua hari ini Kamis 26 September 2019 sebanyak 89 pebalap dan menempuh rute sejauh 148,2 kilometer.
Setiap etape menyuguhkan tantangan dan keunikan tersendiri dan salah satunya menyusuri keasrian dan kesegaran Taman Nasional Alas Purwo dan Gunung Ijen yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia dan geopark nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Khusus pada tahun ini, kami sengaja membuat rute yang melintasi lokasi geopark Banyuwangi. Seperti pada etape kedua hari ini, pebalap menyusuri Alas Purwo dan etape keempat mereka beradu cepat mendaki Gunung Ijen. Dua tempat ini merupakan dua destinasi favorit yang ada di Banyuwangi," kata Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Di Kabupaten Banyuwangi terdapat tiga situs yang diajukan sebagai geopark nasional, yaitu api biru (bule fire) di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo.
Di Taman Nasional Alas Purwo, sebanyak 89 pebalap peserta ITdBI 2019 dari berbagai negara itu mengambil start di Pantai Pancur di dalam bentang alam Alas Purwo.
Taman nasional yang luasnya 44.037 hektare ini memiliki banyak keindahan yang bisa dinikmati peserta lomba balap sepeda, terdiri atas 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.
"Kami ingin pebalap merasakan sensasi kesegaran Alas Purwo yang hijau dan berlimpah oksigen. Tentu akan memberikan pengalaman istimewa pagi para pebalap," katanya.
Menurut Anas, pemerintah daerah sedang menjadikan Alas Purwo sebagai pusat sport tourism di Banyuwangi. Berbagai kegiatan olahraga digelar di Taman Nasional Alas Purwo, mulai dari Savana Duathlon hingga Alas Purwo Geopark Green Run yang dijadwalkan digelar pada 17 November 2019.
"Bahkan, PLN juga telah merilis kendaraan listriknya di Alas Purwo, sebagai bentuk dukungan kegiatan olahraga wisata yang ramah lingkungan," kata Bupati Anas.
Selain Taman Nasional Alas Purwo, situs geopark nasional lainnya yang menjadi arena balap sepeda ITdBI 2019 adalah kawasan Gunung Ijen, sekaligus lokasi finis etape pamungkas (keempat).
"Ini juga sebagai cara kami untuk memperlihatkan salah satu wajah Banyuwangi ramah akan lingkungan pada dunia," ujar Anas.
Kawasan wisata Kawah Ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektare, termasuk hutan wisata seluas 92 hektare.
Fenomena api biru (blue fire) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia, dan Kawah di Gunung Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia.
"Para peserta ITdBI tahun ini kembali ditantang untuk menaklukkan rute 'horor' menuju Paltuding, Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 1.880 mdpl. Tanjakan menuju Paltuding Ijen, menurut Persatuan Balap sepeda Internasional (UCI), termasuk dalam tipe hors categorie (HC), atau yang paling berat. Inilah magnet utama yang membikin para pebalap internasional berbondong-bondong ke Banyuwangi," katanya.
Tour de Banyuwangi Ijen 2019 dilaksanakan dalam empat etape, dan total rutenya sepanjang 520,6 kilometer. Pada etape dua hari ini Kamis 26 September 2019 sebanyak 89 pebalap dan menempuh rute sejauh 148,2 kilometer.
Setiap etape menyuguhkan tantangan dan keunikan tersendiri dan salah satunya menyusuri keasrian dan kesegaran Taman Nasional Alas Purwo dan Gunung Ijen yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia dan geopark nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019