Demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura Surabaya, Kamis, untuk menolak sejumlah rancangan undang-undang yang dibahas DPR dan pemerintah sempat memanas dan diwarnai pelemparan kapak, karena massa meminta dilaksanakan sidang rakyat di dalam gedung.

Permintaan sidang rakyat tersebut sempat tak diindahkan aparat pengamanan, sehingga membuat massa mulai melempar botol, batu hingga kapak ke arah petugas yang berada di kantor DPRD Jatim.

Melalui pengeras suara, petugas kepolisian menghalau massa. Polisi meminta massa untuk kondusif dan juga tak hentinya mengalunkan asmaul husna melalui pengeras suara.

Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak mengatakan tidak percaya jika pelemparan kapak tersebut dilakukan mahasiswa.

"Saya yakin itu bukan perbuatan mahasiswa. Saya yakin 100 persen adik adik mahasiswa itu dengan jiwa idealismenya tidak akan menggunakan kekerasan," kata Sahat di lokasi demo.

Politisi Partai Golkar itu khawatir ada oknum yang memanfaatkan semangat mahasiswa saat melakukan aksi sehingga terjadi anarkis.

"Saya khawatir ada orang lain yang memanfaatkan semangat teman-teman mahasiswa," katanya.

Selain itu, Sahat memang mendengar informasi adanya pelemparan kapak, namun belum melihat langsung wujud kapak tersebut.

"Saya belum lihat fisiknya (kapak) tadi. Hanya mendengarkan berita dan saya yakin kalau itu terjadi saya yakin itu bukan dari adik-adik mahasiswa, karena mereka bukanlah berjuang dengan alat itu. Mereka berjuang dengan alat pikiran dan intelektualitas," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019