Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengemukakan saat ini inovasi terkait mobil hemat energi dan ramah lingkungan sangat dibutuhkan seiring perkembangan zaman.
"Bumi yang semakin menua menuntut kita untuk terus sadar dan peduli terhadap lingkungan demi kelangsungan hidup generasi mendatang," kata Wawali Malang dalam sambutan jamuan makan malam dengan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia bersama peserta Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 di Balai Kota Malang, Selasa malam.
Oleh karena itu, katanya, semua pihak, termasuk mahasiswa harus terus berinovasi dan berkreasi, khususnya di bidang energi. Dengan demikian, akan muncul inovasi-inovasi baru yang bisa meminimalisi kebutuhan sekaligus sebagai energi alternatif.
Ia mengatakan bahwa selain berkompetisi untuk meraih predikat terbaik, melalui kegiatan KMHE ini, silaturahim dan komunikasi antarpeserta dapat terus terjalin, sehingga mampu menambah khasanah pengetahuan masing-masing peserta.
"Pada kesempatan ini, kami ucapan terima kasih atas terpilihnya Kota Malang sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan. Ini semakin menunjukkan bahwa Kota Malang memang pantas ditasbihkan sebagai kota kreatif," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 Universitas Negeri Malang (UM) Dr Muarifin menjelaskan bahwa kontes mobil hemat energi yang dilaksanakan di Kota Malang ini merupakan wadah untuk mengasah kreativitas mahasiswa dari berbagai belahan Bumi Nusantara.
"Mereka diberi kesempatan untuk mengaplikasikan teori dan ilmu yang telah diperoleh yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk karya nyata," katanya.
KMHE 2019 diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dan diikuti oleh ratusan tim dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air.
Ajang itu memperlombakan mobil kreasi mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan tinggi. KMHE berorientasi pada efisiensi energi dari mobil rancangan mahasiswa.
Kontes tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2012. Baru ada tiga kampus yang menjadi tuan tumah, yakni ITS Surabaya (2012, 2013, 2014 dan 2017), Universitas Brawijaya Malang (2015), serta UGM Yogyakarta (2016), dan Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2018.
KMHE 2018 sebelumnya dikenal dengan nama Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) yang merupakan agenda rutin tahunan Kemenristek Dikti.
Tujuan kontes untuk mencari inovasi baru dalam penerapan teknologi hemat energi. Kontes tersebut memperlombakan dua kategori berdasarkan jenis kendaraan, yaitu urban dan prototype.
Pada penyelenggaraan tahun lalu di UNP, ITS Surabaya berhasil meraih gelar juara umum dengan menggondol tiga medali dari 8 medali yang disiapkan.
Tahun ini, KMHE yang berlangsung pada 24-28 September itu digelar di Malang dengan UM sebagai tuan rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Bumi yang semakin menua menuntut kita untuk terus sadar dan peduli terhadap lingkungan demi kelangsungan hidup generasi mendatang," kata Wawali Malang dalam sambutan jamuan makan malam dengan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia bersama peserta Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 di Balai Kota Malang, Selasa malam.
Oleh karena itu, katanya, semua pihak, termasuk mahasiswa harus terus berinovasi dan berkreasi, khususnya di bidang energi. Dengan demikian, akan muncul inovasi-inovasi baru yang bisa meminimalisi kebutuhan sekaligus sebagai energi alternatif.
Ia mengatakan bahwa selain berkompetisi untuk meraih predikat terbaik, melalui kegiatan KMHE ini, silaturahim dan komunikasi antarpeserta dapat terus terjalin, sehingga mampu menambah khasanah pengetahuan masing-masing peserta.
"Pada kesempatan ini, kami ucapan terima kasih atas terpilihnya Kota Malang sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan. Ini semakin menunjukkan bahwa Kota Malang memang pantas ditasbihkan sebagai kota kreatif," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 Universitas Negeri Malang (UM) Dr Muarifin menjelaskan bahwa kontes mobil hemat energi yang dilaksanakan di Kota Malang ini merupakan wadah untuk mengasah kreativitas mahasiswa dari berbagai belahan Bumi Nusantara.
"Mereka diberi kesempatan untuk mengaplikasikan teori dan ilmu yang telah diperoleh yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk karya nyata," katanya.
KMHE 2019 diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dan diikuti oleh ratusan tim dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air.
Ajang itu memperlombakan mobil kreasi mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan tinggi. KMHE berorientasi pada efisiensi energi dari mobil rancangan mahasiswa.
Kontes tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2012. Baru ada tiga kampus yang menjadi tuan tumah, yakni ITS Surabaya (2012, 2013, 2014 dan 2017), Universitas Brawijaya Malang (2015), serta UGM Yogyakarta (2016), dan Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2018.
KMHE 2018 sebelumnya dikenal dengan nama Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) yang merupakan agenda rutin tahunan Kemenristek Dikti.
Tujuan kontes untuk mencari inovasi baru dalam penerapan teknologi hemat energi. Kontes tersebut memperlombakan dua kategori berdasarkan jenis kendaraan, yaitu urban dan prototype.
Pada penyelenggaraan tahun lalu di UNP, ITS Surabaya berhasil meraih gelar juara umum dengan menggondol tiga medali dari 8 medali yang disiapkan.
Tahun ini, KMHE yang berlangsung pada 24-28 September itu digelar di Malang dengan UM sebagai tuan rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019