Mobil Kamis Membaca (KaCa) milik Universitas Muhammadiyah Malang menyambangi para santri di Ponpes Roudlotun Nashichin di Kabupaten Malang untuk mendorong sekaligus mengajari mereka agar berani bicara di depan umum.
Mobil KaCa yang bekerja sama dengan Kelompok Praktikum Kesos 2019 UMM itu membawa dua program bagi para santri Ponpes Raudlotun Nashichin tersebut, yakni Public Speaking dan English for Young Learners (EYL).
Ketua Kelompok Pratikum Kesos 2019 UMM Rigida Firodian di Malang, Sabtu, mengemukakan, dengan membawa dua program, maka santri pun dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas Public Speaking dan Kelas EYL.
"Pada kelas Public Speaking, para santri diajarkan berani bercerita pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki di depan umum," ucap Rigida.
Santri yang berani seperti Efan dan Jufen. Dua santri kelas tiga Sekolah Dasar (SD) ini berpidato bersama diselingi dengan shalawat dan irama sempurna yang apik. Ada pula yang berani bernyanyi sekaligus menari.
"Pintar dan berani," kata Mirza Bareza, pemateri Public Speaking Mobil KaCa.
Selain berbicara di depan kelas, para peserta kelas Public Speaking juga diajarkan untuk mengkonsumsi konten internet yang sesuai dengan umur. Mengingat internet kini tak mengenal waktu dan tempat, yakni dapat diakses 24 jam non-stop.
Sementara itu, di kelas EYL yang dibimbing oleh Winarno Adiyanto, para santri diajak untuk mengingat kosa kata dalam bahasa Inggris. Kemudian diberi susunan huruf dan diminta untuk menyusun hingga sempurna.
Para santri berasal dari anak-anak warga sekitar yang sedang duduk di bangku TK hingga SMP. Kegiatan rutinnya ialah mengaji usai ashar hingga menjelang magrib. Kelas mengaji pun berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang telah diselesaikan mulai dari iqro’ hingga Al-quran.
Selain mengajari para santri dengan program Public Speaking dan EYL, Mobil KaCa yang sudah mengaspal ke berbagai daerah di Jawa Timur dan lembaga itu juga mengedukasi masyarakat terkait literasi.
Oleh karena itu, Mobil KaCa juga menyediakan berbagai macam bacaan, mulai tentang ilmu pengetahuan hingga cerita fiksi dan novel, bahkan bioskop keliling.
Sebelumnya, para mahasiswa Praktikum Kesos 2019 UMM telah mengabdi selama satu bulan penuh di Pondok Pesantren Roudlotun Nashichin.
"Satu bulan pergi-pulang dari kos ke lokasi, tetapi semua lelah itu sirna dengan senyuman dan keceriaan para santri yang menyambut hangat setiap kedatangan para mahasiswa praktikum," ungkap Rigida.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Mobil KaCa yang bekerja sama dengan Kelompok Praktikum Kesos 2019 UMM itu membawa dua program bagi para santri Ponpes Raudlotun Nashichin tersebut, yakni Public Speaking dan English for Young Learners (EYL).
Ketua Kelompok Pratikum Kesos 2019 UMM Rigida Firodian di Malang, Sabtu, mengemukakan, dengan membawa dua program, maka santri pun dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas Public Speaking dan Kelas EYL.
"Pada kelas Public Speaking, para santri diajarkan berani bercerita pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki di depan umum," ucap Rigida.
Santri yang berani seperti Efan dan Jufen. Dua santri kelas tiga Sekolah Dasar (SD) ini berpidato bersama diselingi dengan shalawat dan irama sempurna yang apik. Ada pula yang berani bernyanyi sekaligus menari.
"Pintar dan berani," kata Mirza Bareza, pemateri Public Speaking Mobil KaCa.
Selain berbicara di depan kelas, para peserta kelas Public Speaking juga diajarkan untuk mengkonsumsi konten internet yang sesuai dengan umur. Mengingat internet kini tak mengenal waktu dan tempat, yakni dapat diakses 24 jam non-stop.
Sementara itu, di kelas EYL yang dibimbing oleh Winarno Adiyanto, para santri diajak untuk mengingat kosa kata dalam bahasa Inggris. Kemudian diberi susunan huruf dan diminta untuk menyusun hingga sempurna.
Para santri berasal dari anak-anak warga sekitar yang sedang duduk di bangku TK hingga SMP. Kegiatan rutinnya ialah mengaji usai ashar hingga menjelang magrib. Kelas mengaji pun berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang telah diselesaikan mulai dari iqro’ hingga Al-quran.
Selain mengajari para santri dengan program Public Speaking dan EYL, Mobil KaCa yang sudah mengaspal ke berbagai daerah di Jawa Timur dan lembaga itu juga mengedukasi masyarakat terkait literasi.
Oleh karena itu, Mobil KaCa juga menyediakan berbagai macam bacaan, mulai tentang ilmu pengetahuan hingga cerita fiksi dan novel, bahkan bioskop keliling.
Sebelumnya, para mahasiswa Praktikum Kesos 2019 UMM telah mengabdi selama satu bulan penuh di Pondok Pesantren Roudlotun Nashichin.
"Satu bulan pergi-pulang dari kos ke lokasi, tetapi semua lelah itu sirna dengan senyuman dan keceriaan para santri yang menyambut hangat setiap kedatangan para mahasiswa praktikum," ungkap Rigida.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019