Ribuan warga Kabupaten Lumajang berkumpul di alun-alun setempat, Jumat, mendeklarasikan "Kita Semua Bersaudara" untuk menepis berkembangnya isu hoaks rasisme mengakibatkan kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Warga Lumajang mendeklarasiikan diri sekaligus menyatakan kepada masyarakat bahwa warga Lumajang adalah masyarakat yang toleran terhadap segala suku,agama, ras dan golongan.

"Belakangan ini masyarakat mendengar adanya isu hoaks tentang rasisme terhadap warga Papua, sehingga saya harap warga Lumajang jangan mudah terprovokasi oleh informasi bohong yang beredar di media sosial," kata Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban di Lumajang.

Menurutnya, isu hoaks yang disebarkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan untuk memecah belah persatuan Indonesia, sehingga masyarakat Lumajang jangan mau dipecah belah karena kita semua bersaudara.

"Kita harus rapatkan barisan, masyarakat Lumajang deklarasikan diri sebagai masyarakat yang toleran terhadap segala ras, agama, suku ataupun golongan. Tidak ada tempat isu rasisme di Lumajang," tuturnya.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan semua ras dan suku adalah sama karena semua adalah saudara yang merupakan bangsa Indonesia, sehingga tidak boleh ada sejengkal wilayah pun yang hilang dari Indonesia karena NKRI harga mati. 

"Jangan mau di provokasi, jangan mau dipecah belah, jangan mau di adu domba oleh oknum yang ingin meruntuhkan persatuan dan kesatuan yang sudah dibangun dengan susah payah oleh para pendiri bangsa ini karena kita semua saudara," katanya.

Ketua Paguyuban warga Papua di Lumajang Iskandar Rumbia mengaku nyaman tinggal di Lumajang, sehingga pihaknya berharap warga Papua tidak mudah terprovokasi isu hoaks rasisme yang ramai diperbincangkan. 

"Silahkan menuntut Ilmu, bekerja dan merantau ke seluruh wilayah di Indonesia. Kami adalah saksi bahwa berita tersebut tidak benar adanya, kami hidup tentram di Lumajang dan kami semua aaudara se tumpah darah satu yakni Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019