Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mengimbau warga setempat mewaspadai potensi kebakaran yang meningkat seiring semakin tingginya suhu di lingkungan sekitar saat memasuki puncak musim kemarau.
Kepala Satpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono di Madiun, Senin, mengatakan puncak musim kemarau menjadikan suasana lingkungan sangat kering dan panas sehingga mudah memicu terjadinya kebakaran, terlebih jika ada titik atau percikan api.
"Yang paling dominan adalah kebakaran lahan kosong. Banyak dipicu karena tidak mematikan putung rokok yang dibuang sembarangan di lahan kering," ujar Sunardi.
Karena itu, pihaknya mengimbau warga waspada dengan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu terjadinya kebakaran, terlebih di musim kemarau seperti ini.
"Selain menjaga aliran dan peralatan listrik dengan baik, warga juga diminta mematikan puntung rokok dengan benar yang hendak dibuang ke tempat sampah," ujar dia.
Sunardi menjelaskan, dinasnya sejauh ini telah menangani sebanyak 30 kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Kota Madiun selama bulan Januari hingga Agustus 2019.
Angka tersebut belum termasuk laporan yang masuk hingga jelang pertengahan bulan September 2019.
"Faktor penyebab kebakaran paling banyak karena kelalaian manusia yang terjadi di lahan kosong ataupun rumah warga," ungkap Sunardi.
Adapun, kasus kebakaran lahan kosong yang terbaru terjadi pada Senin siang ini di lingkungan Perumahan Grand Mulia Merak, Jalan Merak Barat, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo.
Api dengan cepat membakar lahan kosong dekat perumahan yang dipenuhi oleh tanaman semak-semak kering dan pohon bambu.
Warga yang cemas api menjalar ke bangunan rumah segera memanggil tim pemadam kebakaran dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja setempat.
"Tadi saya langsung menelepon petugas pemadam kebakaran, karena takut apinya merambat ke bangunan rumah," kata warga perumahan setempat, Etik.
Beruntung petugas pemadam kebakaran segera datang ke lokasi dan melakukan pemadaman api yang membakar tanaman semak-semak kering di wilayah tersebut.
Guna menekan kasus kebakaran di wilayah Kota Madiun, pihak Satpol PP Kota Madiun intensif melakukan sosialisasi kepada warga setempat melalui berbagai kegiatan pertemuan masyarakat di tingkat kelurahan, kecamatan, dan lembaga.
Pihaknya juga melakukan pelatihan penanggulangan dan penanganan bencana kebakaran. Diharapkan dengan memiliki sikap waspada, warga lebih sigap dan cermat dalam mencegah dan menangani bencana kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Satpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono di Madiun, Senin, mengatakan puncak musim kemarau menjadikan suasana lingkungan sangat kering dan panas sehingga mudah memicu terjadinya kebakaran, terlebih jika ada titik atau percikan api.
"Yang paling dominan adalah kebakaran lahan kosong. Banyak dipicu karena tidak mematikan putung rokok yang dibuang sembarangan di lahan kering," ujar Sunardi.
Karena itu, pihaknya mengimbau warga waspada dengan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu terjadinya kebakaran, terlebih di musim kemarau seperti ini.
"Selain menjaga aliran dan peralatan listrik dengan baik, warga juga diminta mematikan puntung rokok dengan benar yang hendak dibuang ke tempat sampah," ujar dia.
Sunardi menjelaskan, dinasnya sejauh ini telah menangani sebanyak 30 kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Kota Madiun selama bulan Januari hingga Agustus 2019.
Angka tersebut belum termasuk laporan yang masuk hingga jelang pertengahan bulan September 2019.
"Faktor penyebab kebakaran paling banyak karena kelalaian manusia yang terjadi di lahan kosong ataupun rumah warga," ungkap Sunardi.
Adapun, kasus kebakaran lahan kosong yang terbaru terjadi pada Senin siang ini di lingkungan Perumahan Grand Mulia Merak, Jalan Merak Barat, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo.
Api dengan cepat membakar lahan kosong dekat perumahan yang dipenuhi oleh tanaman semak-semak kering dan pohon bambu.
Warga yang cemas api menjalar ke bangunan rumah segera memanggil tim pemadam kebakaran dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja setempat.
"Tadi saya langsung menelepon petugas pemadam kebakaran, karena takut apinya merambat ke bangunan rumah," kata warga perumahan setempat, Etik.
Beruntung petugas pemadam kebakaran segera datang ke lokasi dan melakukan pemadaman api yang membakar tanaman semak-semak kering di wilayah tersebut.
Guna menekan kasus kebakaran di wilayah Kota Madiun, pihak Satpol PP Kota Madiun intensif melakukan sosialisasi kepada warga setempat melalui berbagai kegiatan pertemuan masyarakat di tingkat kelurahan, kecamatan, dan lembaga.
Pihaknya juga melakukan pelatihan penanggulangan dan penanganan bencana kebakaran. Diharapkan dengan memiliki sikap waspada, warga lebih sigap dan cermat dalam mencegah dan menangani bencana kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019