Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mencatat sedikitnya ada enam dari 17 kecamatan di wilayah setempat yang terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau ini.

Daerah terdampak kekeringan di Kabupaten Situbondo terus meluas jika dibandingkan Agustus 2019 yang tercatat melanda lima kecamatan.

"Suplai air yang kami distribusikan untuk masyarakat terdampak kekeringan mulai bulan ini bertambah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawandi ditemui di Situbondo, Rabu.

Ia menyebutkan wilayah terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih itu di antaranya di Dusun Krajan, Secangan Barat dan Secangan Timur di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur.

Kemudian Dusun Jambaran Barat dan Jambaran Timur di Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang; Dusun Juregen (Desa Selomukti) dan Dusun Trebungan Timur (Desa Trebungan) di Kecamatan Melandingan.

Selain itu, Dusun Krajan dan Dusun Sokaan Utara di Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh. Sementara di Kecamatan Banyuputih, kekeringan melanda Dusun Sekarputih di Desa Sumberanyar, dan di Kecamatan Arjasa ada di Dusun Bendusa, Desa Jatisari.

Gatot mengemukakan dari tahun ke tahun daerah terdampak kekeringan belum bisa teratasi, sehingga warga masih kekurangan air bersih saat memasuki musim kemarau.

Seharusnya, lanjutnya, dalam waktu dua tahun daerah yang merupakan titik kekeringan sudah bisa teratasi.

"Tupoksi BPBD kan hanya menyuplai air ketika ada daerah yang darurat kekeringan. Pelayanan distribusi air paling tidak dilakukan selama dua tahun, selanjutnya harus diatasi dinas terkait untuk dicarikan solusi," ujarnya.

Ia berharap dinas terkait memberikan solusi mengatasi masalah kekeringan, mislanya menggunakan pipanisasi, sumur bor ataupun cara lainnya yang berdampak positif bagi masyarakat terdampak kekeringan.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019