Rencana manajemen Bentoel menjual bangunan Museum Sejarah Bentoel yang ada di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai salah satu langkah perusahaan untuk fokus terhadap pengembangan bisnis ke depan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan bahwa penjualan aset berupa Museum Sejarah Bentoel tersebut murni untuk kepentingan pengembangan bisnis Bentoel Group.
"Mereka mengutarakan bahwa mereka mau menjual museum itu untuk kepentingan bisnis," kata Ida, usai melakukan pertemuan dengan perwakilan manajemen Bentoel Group di Malang, Selasa.
Ida menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima dari perwakilan manajemen Bentoel Group, nantinya barang-barang yang menceritakan sejarah perjalanan perusahaan yang lahir di Kota Malang itu akan dipindahkan di tempat yang lebih representatif.
Menurut Ida, rencananya barang-barang itu akan dipindahkan ke kantor Bentoel Group. Masyarakat yang ingin mengetahui sejarah perjalanan bisnis pendiri PT Bentoel Ong Hok Liong akan tetap diberikan akses.
"Rencananya akan dipindahkan ke kantor mereka dengan kondisi yang lebih representatif sehingga masyarakat tetap bisa mengakses cerita perjalanan Ong Hok Liong," ujar Ida.
Ida menjelaskan, masyarakat memang diperbolehkan untuk menjual aset yang dimiliki, selama bangunan yang ada bukan merupakan bangunan cagar budaya. Bangunan Museum Sejarah Bentoel dinyatakan sebagai bangunan baru dan tidak masuk dalam cagar budaya.
"Bangunan itu ternyata dibangun pada 1994, sehingga belum memenuhi kriteria bangunan cagar budaya," ujar Ida.
Sementara itu, perwakilan manajemen yang menemui Ida tidak memberikan pernyataan terkait rencana penjualan Museum Sejarah Bentoel. Para perwakilan itu hanya membagikan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Bentoel Group.
Dalam keterangan itu, Director of Legal and External Affairs Bentoel Group Mercy Fransisca Hutahaean menuliskan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, perusahaan memutuskan untuk melepas semua aset yang sebelumnya dipergunakan untuk Museum Sejarah Bentoel.
"Hal itu dilakukan agar lebih fokus pada prioritas perusahaan dalam menumbuhkan bisnis," kata Mercy.
Ditambahkan, dari tahun ke tahun, Bentoel Group telah dan akan terus melakukan investasi dalam pengembangan fasilitas modern berkelas dunia, untuk mendukung peningkatan kinerja ekspor Indonesia.
Barang-barang yang berada di dalam museum itu juga telah dipindahkan pada Agustus 2019. Tidak ada lagi patung perunggu Ong Hok Liong (1893-1967) yang merupakan pendiri PT Bentoel, di teras museum itu.
Museum Sejarah Bentoel pada awalnya merupakan rumah milik Ong Hok Liong yang dipergunakan untuk memulai bisnis pembuatan rokok pada 1925. Koleksi yang ada di dalamnya menggambarkan perjuangan sosok Ong Hok Liong dalam memulai bisnis rokok saat itu.
PT Bentoel sendiri telah dibeli oleh perusahaan tembakau terbesar kedua di dunia British American Tobacco plc pada 2009. Pada 2010, penggabungan dimulai dengan PT BAT Indonesia Tbk, menjadi Bentoel Group.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019