Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang membekali mahasiswa Universitas Jember (Unej) dengan sembilan nilai antikorupsi melalui kuliah umum bertema "Integritas Pemuda Sebagai Pemimpin Pemberantasan Korupsi di Indonesia" yang digelar di Gedung Soetardjo Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
"Sembilan nilai antikorupsi itu adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Jika semua mahasiswa Unej memegang semua itu, maka saya percaya mahasiswa di sini tidak akan melakukan korupsi," kata Saut di Gedung Soetardjo Unej.
Menurutnya kepintaran saja tidak bisa menjadi bekal seseorang dalam mengarungi kehidupan nyata, apalagi menghindari tawaran korupsi, sehingga perlu berpegang pada integritas yang tertuang dalam kesembilan nilai antikorupsi tersebut dan saat ini tidak ada lini kehidupan di Indonesia yang bebas korupsi.
"Banyak koruptor adalah orang-orang yang pintar, lulusan perguruan tinggi juga, namun toh terjerat kasus korupsi. Saat ini koruptor yang ditangkap oleh KPK sudah mendekati angka seribu orang dan mirisnya lagi usia pelaku korupsi makin muda, bahkan melibatkan keluarga," katanya.
Untuk itu, ia mengimbau mahasiswa Unej berpegang pada integritas dengan kesembilan nilai antikorupsi karena ada Tuhan di dalamnya.
Sementara Wakil Rektor I Unej Zulfikar yang memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut mengatakan Unej sudah memasukkan muatan antikorupsi dalam pendidikan di kampus seperti mata kuliah agama dan Pancasila.
"Unej juga tengah merintis menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menerapkan ISO 370001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan," katanya.
Selain memberikan kuliah umum di Kampus Unej, KPK juga membawa bus khusus yang isinya berbagai informasi mengenai bagaimana pencegahan korupsi dalam kerangka kegiatan "Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi" yang dipusatkan di halaman Pendapa Wahyawibawagraha Jember selama tiga hari, 30 Agustus hingga 1 September 2019.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Sembilan nilai antikorupsi itu adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Jika semua mahasiswa Unej memegang semua itu, maka saya percaya mahasiswa di sini tidak akan melakukan korupsi," kata Saut di Gedung Soetardjo Unej.
Menurutnya kepintaran saja tidak bisa menjadi bekal seseorang dalam mengarungi kehidupan nyata, apalagi menghindari tawaran korupsi, sehingga perlu berpegang pada integritas yang tertuang dalam kesembilan nilai antikorupsi tersebut dan saat ini tidak ada lini kehidupan di Indonesia yang bebas korupsi.
"Banyak koruptor adalah orang-orang yang pintar, lulusan perguruan tinggi juga, namun toh terjerat kasus korupsi. Saat ini koruptor yang ditangkap oleh KPK sudah mendekati angka seribu orang dan mirisnya lagi usia pelaku korupsi makin muda, bahkan melibatkan keluarga," katanya.
Untuk itu, ia mengimbau mahasiswa Unej berpegang pada integritas dengan kesembilan nilai antikorupsi karena ada Tuhan di dalamnya.
Sementara Wakil Rektor I Unej Zulfikar yang memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut mengatakan Unej sudah memasukkan muatan antikorupsi dalam pendidikan di kampus seperti mata kuliah agama dan Pancasila.
"Unej juga tengah merintis menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menerapkan ISO 370001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan," katanya.
Selain memberikan kuliah umum di Kampus Unej, KPK juga membawa bus khusus yang isinya berbagai informasi mengenai bagaimana pencegahan korupsi dalam kerangka kegiatan "Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi" yang dipusatkan di halaman Pendapa Wahyawibawagraha Jember selama tiga hari, 30 Agustus hingga 1 September 2019.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019