Pebalap asal Prancis Thomas Lebas tampil sebagai juara umum dan raja tanjakan pada lomba balap sepeda Bank BRI Tour d'Indonesia, yang pada Jumat menyelesaikan etape terakhir.
Meskipun pada etape lima, Lebas berselisih lebih dari empat menit dari pebalap terdepan etape yang finis di Geopark Batur, Bali, itu, posisi pebalap yang memperkuat Kinan Cycling Jepang itu tak tergoyahkan di klasemen umum.
Hal itu terjadi karena saingan terberatnya Angus Lyons Oliver's Real Food tiba di finis dalam peleton yang sama dengan Lebas dan mencatatkan waktu tempuh yang sama pula.
Lebas menjadi juara umum dengan catatan akumulasi waktu lima etape selama 20 jam 07 menit 32 detik dan berhak dengan hadiah uang senilai 1.800 dolar AS.
Lyons di tempat kedua dengan selisih 1,31 menit dan Jeroen Meijers di posisi ketiga dengan selisih 1,46 menit.
Sejak awal memang sudah diperkirakan kalau Lebas tidak akan ngotot berada di posisi terdepan pada etape terakhir ini.
Sejak bendera start dikibarkan di Gilimanuk, Lebas dibantu rekan-rekan satu timnya terus mengawasi pergerakan Lyons. Alhasil kedua pebalap itu selalu berada dalam satu rombongan.
"Seperti itu lah strateginya," kata Lebas.
Lebas yang dalam lima etape tak pernah sekalipun menjadi juara pertama, mengaku memang tak terlalu berambisi memenangi etape terakhir. Ia hanya berusaha untuk konsisten berada di peleton terdepan dalam setiap etape.
Menurut Thomas Lebas, keberhasilannya meraih gelar juara umum memang banyak terbantu oleh strategi yang diterapkan timnya, Kinan Cycling, sejak etape pertama.
"Kerja sama tim sangat menentukan. Lomba ini sangat menarik, dan persaingan sangat ketat hingga akhir etape. Beruntung saya berada di tim yang solid. Ini kemenangan tim juga," kata Lebas.
Selain meraih gelar juara umum, Lebas juga dinobatkan sebagai raja tanjakan pada balap sepeda level 2.1 UCI itu.
Lebas berhak dengan Jersey biru setelah meraih poin 63. Tempat kedua diduduki Amir Kolahdozagh (Taiyuan Miogee Cycling Team) yang memiliki poin 53, dan tempat ketiga Benjamin Dyball (Sapura Cycling Team) dengan 47 poin.
Dyball sendiri pada etape terakhir tampil sebagai juara dengan catatan waktu 3:36:25, unggul satu menit dari Jaroen Meijers. Tempat ketiga diduduki
Amir Kolahdozagh (Taiyuan Miogee Cycling Team) 4,58 menit di belakang Dyball.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Meskipun pada etape lima, Lebas berselisih lebih dari empat menit dari pebalap terdepan etape yang finis di Geopark Batur, Bali, itu, posisi pebalap yang memperkuat Kinan Cycling Jepang itu tak tergoyahkan di klasemen umum.
Hal itu terjadi karena saingan terberatnya Angus Lyons Oliver's Real Food tiba di finis dalam peleton yang sama dengan Lebas dan mencatatkan waktu tempuh yang sama pula.
Lebas menjadi juara umum dengan catatan akumulasi waktu lima etape selama 20 jam 07 menit 32 detik dan berhak dengan hadiah uang senilai 1.800 dolar AS.
Lyons di tempat kedua dengan selisih 1,31 menit dan Jeroen Meijers di posisi ketiga dengan selisih 1,46 menit.
Sejak awal memang sudah diperkirakan kalau Lebas tidak akan ngotot berada di posisi terdepan pada etape terakhir ini.
Sejak bendera start dikibarkan di Gilimanuk, Lebas dibantu rekan-rekan satu timnya terus mengawasi pergerakan Lyons. Alhasil kedua pebalap itu selalu berada dalam satu rombongan.
"Seperti itu lah strateginya," kata Lebas.
Lebas yang dalam lima etape tak pernah sekalipun menjadi juara pertama, mengaku memang tak terlalu berambisi memenangi etape terakhir. Ia hanya berusaha untuk konsisten berada di peleton terdepan dalam setiap etape.
Menurut Thomas Lebas, keberhasilannya meraih gelar juara umum memang banyak terbantu oleh strategi yang diterapkan timnya, Kinan Cycling, sejak etape pertama.
"Kerja sama tim sangat menentukan. Lomba ini sangat menarik, dan persaingan sangat ketat hingga akhir etape. Beruntung saya berada di tim yang solid. Ini kemenangan tim juga," kata Lebas.
Selain meraih gelar juara umum, Lebas juga dinobatkan sebagai raja tanjakan pada balap sepeda level 2.1 UCI itu.
Lebas berhak dengan Jersey biru setelah meraih poin 63. Tempat kedua diduduki Amir Kolahdozagh (Taiyuan Miogee Cycling Team) yang memiliki poin 53, dan tempat ketiga Benjamin Dyball (Sapura Cycling Team) dengan 47 poin.
Dyball sendiri pada etape terakhir tampil sebagai juara dengan catatan waktu 3:36:25, unggul satu menit dari Jaroen Meijers. Tempat ketiga diduduki
Amir Kolahdozagh (Taiyuan Miogee Cycling Team) 4,58 menit di belakang Dyball.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019