Kelompok seni jaranan "Banteng Krido" tampil sebagai kelompok seni pembuka dalam Festival Jaranan Terbuka ke-24 Kabupaten Trenggalek tahun 2019 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Lebar panggung yang cukup luas dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para penari Banteng Krido untuk melakukan gerakan salto berputar putar.
Penampilan grup jaranan ini memang cukup menghibur seluruh tamu undangan dan masyarakat yang hadir dalam pembukaan festival jaranan ini.
Tampil sebagai bintang tamu, Banteng Krido mengemas semua gerakan tari jaranan mulai dari Turonggo Yakso tari jaranan khas Kabupaten Trenggalek, senterewe dan pegon menjadi sebuah karya tari yang sangat menghibur.
Penampilan Banteng Krido sebagai pembuka festival jaranan terbuka ini memang cukup memuaskan.
Ribuan penonton yang memadati arena pertunjukan di tengah alun-alun Kota Trenggalek tampak antusias menyaksikan festival ini sampai selesai.
Sedangkan festival jaranan terbuka Kabupaten Trenggalek ke-24 tahun 2019 ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Trenggalek ke-825.
Ketua panitia kegiatan sekaligus Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Agus Setyoni menyebut festival ini selain memperingati Hari Jadi Trenggalek juga untuk melestarikan budaya kearifan lokal menjadi daya tarik wisata daerah.
Festival jaranan terbuka ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-825 Trenggalek.
Baca juga: Puluhan peserta ramaikan Festival Jaranan Trenggalek 2019
Agus Setyono menuturkan festival jaranan terbuka ke-24 ini dibuka untuk dua kategori, tingkat umum dan pelajar.
"Ada 36 group yang mendaftar di tingkat umum. Sembilan grup jaranan dari luar Trenggalek dan 25 grup lokal Trenggalek," tuturnya.
Nantinya dari seluruh penampilan peserta akan dipilih 10 penyaji terbaik Turonggo Yakso dan 10 penyaji terbaik non Turonggo Yakso, dua penata tari dan dua penata iringan untuk kategori umum.
Sedangkan di kategori pelajar dalam festival ini nantinya akan dipilih lima penata tari tingkat SD, SMP dan SMA/ SMK/ MA, lima penata iringan tingkat SD, SMP dan SMA/SMK/MA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Lebar panggung yang cukup luas dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para penari Banteng Krido untuk melakukan gerakan salto berputar putar.
Penampilan grup jaranan ini memang cukup menghibur seluruh tamu undangan dan masyarakat yang hadir dalam pembukaan festival jaranan ini.
Tampil sebagai bintang tamu, Banteng Krido mengemas semua gerakan tari jaranan mulai dari Turonggo Yakso tari jaranan khas Kabupaten Trenggalek, senterewe dan pegon menjadi sebuah karya tari yang sangat menghibur.
Penampilan Banteng Krido sebagai pembuka festival jaranan terbuka ini memang cukup memuaskan.
Ribuan penonton yang memadati arena pertunjukan di tengah alun-alun Kota Trenggalek tampak antusias menyaksikan festival ini sampai selesai.
Sedangkan festival jaranan terbuka Kabupaten Trenggalek ke-24 tahun 2019 ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Trenggalek ke-825.
Ketua panitia kegiatan sekaligus Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Agus Setyoni menyebut festival ini selain memperingati Hari Jadi Trenggalek juga untuk melestarikan budaya kearifan lokal menjadi daya tarik wisata daerah.
Festival jaranan terbuka ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-825 Trenggalek.
Baca juga: Puluhan peserta ramaikan Festival Jaranan Trenggalek 2019
Agus Setyono menuturkan festival jaranan terbuka ke-24 ini dibuka untuk dua kategori, tingkat umum dan pelajar.
"Ada 36 group yang mendaftar di tingkat umum. Sembilan grup jaranan dari luar Trenggalek dan 25 grup lokal Trenggalek," tuturnya.
Nantinya dari seluruh penampilan peserta akan dipilih 10 penyaji terbaik Turonggo Yakso dan 10 penyaji terbaik non Turonggo Yakso, dua penata tari dan dua penata iringan untuk kategori umum.
Sedangkan di kategori pelajar dalam festival ini nantinya akan dipilih lima penata tari tingkat SD, SMP dan SMA/ SMK/ MA, lima penata iringan tingkat SD, SMP dan SMA/SMK/MA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019