Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur,  mengajak masyarakat mengurangi konsumsi beras dan menggantinya dengan makanan karbohidrat lainnya guna mewujudkan diversifikasi pangan dan kesehatan keluarga.

"Umpamanya tidak ada beras, tidak ada terigu, dan sebagainya, ternyata sumber daya alam yang tersedia lainnya untuk kita konsumsi, masih banyak. Dan itu tidak kalah gizinya dan malah lebih sehat," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat kegiatan lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) tingkat Kota Madiun di Wisma Haji, Madiun, Rabu.

Menurut dia, beras atau nasi dapat diganti dengan mengonsumsi jagung, ketela, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan sereal. Sumber pangan tersebut dapat diolah menjadi aneka menu makanan yang sehat dan bergizi tinggi.

Para ibu rumah tangga dituntut untuk kreatif menciptakan menu dari bahan pengganti beras tersebut guna pemenuhan gizi keluarga.

Untuk itu, Pemkot Madiun melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).

Maidi menambahkan, selain untuk merangsang ibu rumah tangga agar kreatif menciptakan menu makanan nonberas, kegiatan lomba tersebut juga ajang sosialisasi untuk mengenalkan ke masyarakat bahwa banyak menu makanan lain dari nonberas yang dapat dikonsumsi, enak, dan lebih sehat.

"Para pemenang lomba ini akan saya inventaris untuk mendapatkan stan di Sunday Market Kota Madiun di kawasan Taman Lalu Lintas Bantaran setiap minggu agar berjualan makanan nonberas seperti saat ikut lomba. Hal itu sekaligus mengenalkan aneka olahan nonberas yang sehat," kata dia.

Adapun lomba cipta menu B2SA nonberas dan nonterigu diikuti oleh 27 peserta tim dari ibu-ibu PKK di tiap kelurahan yang ada di Kota Madiun.

Lomba dibagi dalam dua kategori, yakni kategori umbi-umbian dimenangkan Tim PKK Kelurahan Pandean dan kategori sereal dimenangkan Tim PKK Kelurahan Banjarejo. Pemenang lomba berpotensi mengikuti ajang lomba cipta menu tingkat Provinsi Jawa Timur.

Menu makanan nonberas dan nontepung yang disajikan di antaranya, nasi jagung, aneka panganan dari bahan jagung, ketela, umbi-umbian yang dikukus, dan penyajian makanan pepes.

Sementara itu data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun mencatat dalam setahun kebutuhan konsumsi beras masyarakat di Kota Madiun mencapai 13.800 ton. Sedangkan, beras hasil produksi petani Kota Madiun hanya 11.000 ton dengan luas area tanam sekitar 900 hektare. (*)

 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019