Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meyakinkan panen raya cabai segera terjadi pada akhir Agustus 2019, sehingga diharapkan harga cabai di pasaran bisa segera stabil.

"Jadi, akhir Agustus ini baru panen raya. Masalah kita, puasa panen raya bersamaan, harga jatuh. Setelahnya panen raya di bulan ini baru akhir Agustus, maka dari kami pemprov bersama Bulog operasi pasar di beberapa titik," katanya saat di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan, operasi pasar itu dilakukan di beberapa titik dengan membeli cabai rakyat harga komersial. Setelahnya, pemerintah bersama bulog membeli cabai dan dijual di operasi pasar, terutama di pasar yang menjadi basis BPS (badan pusat statistik) untuk update hasil inflasi. Diharapkan, dengan operasi pasar serta panen raya cabai, harganya bisa segera stabil.

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri Saidi mengatakan pihaknya rutin mengadakan operasi pasar dengan berbagai komoditas termasuk cabai di area Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri yang dilakukan pada hari Minggu bersamaan dengan acara car free day.

"Di kabupaten, kami tiap Minggu operasi pasar di SLG. Ada cabai, bawang merah, bawang putih, tepung, minyak goreng, gula pasir, dan telur," kata Saidi.

Ia mengatakan, operasi pasar yang salah satunya dengan komoditas cabai akan terus dilakukan hingga harga cabai relatif stabil, di bawah harga Rp30 ribu per kilogram. Saat ini, harga cabai masih mahal, dimana pekan lalu di Pasar Pare, Kabupaten Kediri, harganya masih Rp70 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga cabai di pasar Surabaya masih tinggi
Baca juga: Bulog gelontor cabai murah di Jatim

Saidi mengatakan, setiap kali operasi pasar menyedikan cabai sekitar 10 kilogram. Warga bisa membeli cabai sesuai dengan kebutuhan dengan harga grosir.

Dirinya mengakui, warga masih sangat antusias membeli cabai, karena termasuk bumbu dapur untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, untuk di Kabupaten Kediri, bulog harus mencari sendiri dan tidak ada subsidi, sehingga juga menjual sesuai harga pasar saat membeli.

Untuk pasokan, ia mengaku juga tergantung stok. Jika mencari ke petani dan barang kosong, bulog mencari ke pasar. Stok di Pasar Pare, Kabupaten Kediri tersebut disuplai dari daerah lain misalnya Blitar, Jember, Banyuwangi, Malang, dan Batu.

"Jika ada panen di Kediri, kami koordinasikan dengan paguyuban petani mana daerah yang panen. Untuk cabai juga melihat situasi, misalnya ke Kepung tidak ada panen, kemudian kami ambil ke grosir di Pare," kata dia. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019