Petugas gabungan dari kepolisian, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis, melakukan pemeriksaan gadget milik pelajar SMA sebagai tindak lanjut maraknya pelajar mengunduh dan menyimpan video porno.
Petugas gabungan memeriksa ratusan gadget milik pelajar di SMA Negeri 1 Panarukan dan SMKN 1 Situbondo. Puluhan petugas yang terbagi beberapa tim memeriksa satu persatu gadget milik siswa dan ditemukan puluhan gadget milik siswa menyimpan dan mengunduh video porno serta konten porno.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk langkah antisipasi dan pencegahan kekerasan seksual dan edukasi terkait dengan bahaya konten pornografi," kata Kasubag Humas Polres Situbondo Iptu Pol Nanang Priyambodo di sela pemeriksaan gadget milik pelajar di Situbondo.
Menurut ia, dari hasil razia di dua sekolah menengah atas sederajat, ditemukan sebanyak 41 HP milik siswa yang berisikan konten pornografi berupa foto-foto maupun video dan juga history situs-situs yang berisikan konten pornografi.
Ia menjelaskan, kegiatan pemeriksaan gadget sifatnya pencegahan, dan HP siswa yang ditemukan menyimpan atau mengakses konten pornografi diserahkan kepada pihak sekolah untuk dilakukan pembinaan dan konseling.
"Selain itu, kami juga memberikan pembekalan mengenai penggunaan sosial media dengan harapan anak-anak bisa selektif dan berhati-hati terhadap konten-konten yang tidak baik, seperti kriminalitas, pornografi dan kekerasan dan lainnya," kata Iptu Nanang.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Panarukan, Situbondo, Nunung Pujiastutik menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian telah melaksanakan kegiatan positif untuk pencegahan pornografi terhadap anak didiknya.
"Bagi siswa kami yang ditemukan video maupun konten pornografi akan dipanggil guna dilakukan pembinaan, tentunya kami juga memanggil wali murid, karena ini tugas kita bersama," ujarnya.
Dalam pantauan, pemeriksaan gadget milik siswa SMA ini berlangsung sekitar satu jam, proses belajar mengajar sempat terhambat ketika puluhan petugas masuk ke ruang kelas dan melakukan pemeriksaan gadget milik siswa.
"Proses belajar kami memang sempat terganggu dengan kehadiran petugas kepolisian ke sekolah, namun demikian untuk kebaikan kami tidak apa-apa," kata salah satu siswa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Petugas gabungan memeriksa ratusan gadget milik pelajar di SMA Negeri 1 Panarukan dan SMKN 1 Situbondo. Puluhan petugas yang terbagi beberapa tim memeriksa satu persatu gadget milik siswa dan ditemukan puluhan gadget milik siswa menyimpan dan mengunduh video porno serta konten porno.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk langkah antisipasi dan pencegahan kekerasan seksual dan edukasi terkait dengan bahaya konten pornografi," kata Kasubag Humas Polres Situbondo Iptu Pol Nanang Priyambodo di sela pemeriksaan gadget milik pelajar di Situbondo.
Menurut ia, dari hasil razia di dua sekolah menengah atas sederajat, ditemukan sebanyak 41 HP milik siswa yang berisikan konten pornografi berupa foto-foto maupun video dan juga history situs-situs yang berisikan konten pornografi.
Ia menjelaskan, kegiatan pemeriksaan gadget sifatnya pencegahan, dan HP siswa yang ditemukan menyimpan atau mengakses konten pornografi diserahkan kepada pihak sekolah untuk dilakukan pembinaan dan konseling.
"Selain itu, kami juga memberikan pembekalan mengenai penggunaan sosial media dengan harapan anak-anak bisa selektif dan berhati-hati terhadap konten-konten yang tidak baik, seperti kriminalitas, pornografi dan kekerasan dan lainnya," kata Iptu Nanang.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Panarukan, Situbondo, Nunung Pujiastutik menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian telah melaksanakan kegiatan positif untuk pencegahan pornografi terhadap anak didiknya.
"Bagi siswa kami yang ditemukan video maupun konten pornografi akan dipanggil guna dilakukan pembinaan, tentunya kami juga memanggil wali murid, karena ini tugas kita bersama," ujarnya.
Dalam pantauan, pemeriksaan gadget milik siswa SMA ini berlangsung sekitar satu jam, proses belajar mengajar sempat terhambat ketika puluhan petugas masuk ke ruang kelas dan melakukan pemeriksaan gadget milik siswa.
"Proses belajar kami memang sempat terganggu dengan kehadiran petugas kepolisian ke sekolah, namun demikian untuk kebaikan kami tidak apa-apa," kata salah satu siswa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019