Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengerahkan 185 dokter hewan untuk memeriksa hewan kurban guna memastikan hewan yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha bebas dari penyakit berbahaya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo Bambang E pada Rabu mengatakan bahwa dokter hewan yang ditugasi memeriksa kelayakan hewan kurban antara lain berasal dari Universitas Airlangga dan Dinas Peternakan Jawa Timur.

Selain itu, ia menambahkan, ada dokter hewan praktik mandiri, sukarelawan, dan petugas teknis paramedis.

Dokter dan petugas kesehatan hewan, ia menjelaskan, di antaranya akan mengecek dokumen dan kondisi hewan ternak yang masuk ke Kabupaten Sidoarjo dari daerah lain dalam upaya mencegah penularan penyakit ternak.

"Kami akan mengawasi supaya hewan sapi yang diangkut tidak menderita penyakit berbahaya seperti Antraks," katanya.

"Kemudian kami periksa hasil jual belinya, pencurian atau tidak, termasuk keabsahannya, banyak kasus ternak hilang," ia menambahkan.

Menurut dia, petugas sudah mendatangi peternak dan pedagang ternak untuk memeriksa hewan kurban dan sampai sekarang tidak menemukan hewan yang berpenyakit berbahaya dari luar daerah.

Ia menjelaskan pula bahwa populasi ternak sapi dan kambing di Sidoarjo stabil dan relatif terjaga, antara lain meliputi sekitar 14 ribu sapi potong dan empat ribu sapi perah.

"Kemudian juga ada kambing, yang jumlahnya mencapai 130 ribuan," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019