Dua kereta api jarak jauh dari Jakarta ke Stasiun Blitar, Jawa Timur, datang terlambat sebagai imbas pemadaman listrik di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Minggu (4/8).

"Kondisi kejadian padam listrik di Jabodetabek berakibat pada perjalanan beberapa kereta api. Siang itu, 4 Agustus di Jabodetabek listrik padam, sehingga KRL (kereta rel listrik) di beberapa titik harus terhenti, suplai arus listriknya berhenti, berimbas mengganggu keberangkatan KA jarak jauh," kata Manajer Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi, Senin.

Ia menambahkan beberapa perjalanan kereta api jarak jauh yang terganggu itu dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di wilayah Daop 7 Madiun, kereta api yang mengalami keterlambatan kedatangan antara lain KA Ekspres Bima rute Jakarta ke Surabaya, KA Gajayana jurusan Malang-Gambir, KA Bangunkarta jurusan Jakarta-Surabaya, dan KA Majapahit jurusan Jakarta-Malang.

Khusus jurusan ke Blitar, lanjut dia, kereta api yang mengalami keterlambatan adalah KA Gajayana seharusnya masuk Stasiun Blitar jam 08.25 WIB, namun terlambat hingga 214 menit, sehingga diperkirakan sampai di Blitar jam 10.59 WIB.

Sedangkan, untuk KA Majapahit, harusnya masuk Stasiun Blitar pada pukul 08.13 WIB dan terlambat 182 menit, sehingga sekitar jam 11.15 WIB baru sampai. Namun, untuk KA Mataramaja normal.

Lebih lanjut, ia mengatakan dari kejadian keterlambatan kereta api itu, bagi para pelanggan yang ingin membatalkan perjalanannya, akan dikembalikan 100 persen sesuai dengan harga tiket.

"Dan jika kelambatan terjadi lebih dari tiga jam maka akan diberikan service recovery. PT KAI Daop 7 Madiun juga menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan kereta api tersebut, dan kami selalu mengutamakan keselamatan pelanggan," kata dia.

Pemadaman listrik terjadi di area Jabodetabek hingga berjam-jam, Minggu (4/8). Bahkan, di beberapa tempat seperti Depok II Timur, aliran listrik bahkan baru menyala sekitar pukul 2.00 dini hari keesokan harinya.

Manajer Komunikasi Perusahaan Listrik Negara Induk Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (PLN Disjaya dan Tangerang) Dita Artsana kepada wartawan bahkan mengatakan listrik padam hingga Jawa Tengah.

PLN awalnya mengatakan penyebab listrik padam tersebut karena gangguan pada gas turbin 1 sampai 6 di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cilegon, Banten dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin di Cilegon, namun kemudian pernyataan ini diralat.

Penyebab blackout atau pemadaman disebut PLN karena gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran dan Pemalang. Padahal, fungsi SUTET adalah menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat beban atau konsumen.

Dari kejadian gangguan pada SUTET di dua tempat itu memicu masalah transfer listrik dari timur ke barat Pulau Jawa mengalami kegagalan. Hal ini pada akhirnya menyebabkan gangguan di seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa.

Adanya kejadian listrik padam ini ini juga memicu sejumlah masalah lain misalnya empat kereta MRT sempat terjebak di bawah tanah, kereta jarak jauh terlambat pergi hingga berjam-jam, termasuk jaringan telekomunikasi semua operator lumpuh. Namun, saat ini listrik sudah kembali normal.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019