Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, disiapkan menjadi percontohan daerah yang bersih dari narkoba (Bersinar) oleh Badan Narkotika Nasional RI.

Direktur Informasi dan Edukasi Deputi Bidang Pencegahan BNN Brigjen Purwo Cahyoko saat berkunjung ke Banyuwangi, Kamis, menyampaikan terkait rencana menjadikan Banyuwangi sebagai daerah percontohan bersih dari narkoba.

Brigjen Purwo Cahyoko menjelaskan, bersih dari narkoba sangat penting bagi Banyuwangi, mengingat sebagai daerah yang telah menjelma menjadi tujuan wisata nasional, bahaya peredaran narkotika akan mengintai.

Selain itu, dari sisi geografis, kabupaten ujung timur Pulau itu yang berdekatan dengan Pulau Bali, disertai garis pantai yang panjang.

"Apalagi kini Bandara Banyuwangi telah menjadi bandara internasional, sehingga banyak sekali pintu untuk memasuki Banyuwangi, mulai darat, udara, bahkan laut. Dengan posisi semacam itu, bukan tidak mungkin bahaya narkoba akan mengintai," katanya.

Oleh karena itu, Brigjen Purwo mengajak bersama-sama membentengi dengan menjadikan Banyuwangi sebagai daerah pilot project antinarkoba.

"Untuk itu kita wajib waspada. Sangat disayangkan jika daerah yang tengah maju pesat tiba-tiba ada bahaya narkoba," ucapnya.

Sebagai syarat menjadi daerah bersih narkoba, menurut Brigjen Purwo, desa-desa yang ada di Banyuwangi harus dibersihkan dari narkoba. Salah satu caranya, BNN akan mengajak pemkab untuk turun ke desa-desa dan membentuk relawan-relawan antinarkoba.

"Di desa-desa kami akan membentuk relawan antinarkoba, yang diawali dari ketahanan diri di  keluarga dan lingkungan. Kalau desa-desa sudah bersih dari narkoba, secara otomatis Banyuwangi sudah siap menjadi kota bersih narkoba," paparnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko menyambut positif rencana BNN yang akan menjadikan Banyuwangi sebagai daerah antinarkoba.

"Menurut saya ini pas dengan Banyuwangi. Karena saat ini kita tahu Banyuwangi sedang tengah berbenah dari segala aspek, salah satunya menggenjot daerahnya dari bidang parwisata. Ini sangat rentan dengan yang namanya narkoba. Dengan rencana BNN ini, kami siap bersinergi," ujar Yusuf.

Yusuf mengatakan pemkab akan melakukan sosialisasi antinarkoba terlebih dahulu, seiring dengan itu juga akan membentuk relawan antinarkoba di desa-desa.

"Kami bersinergi dengan tiga pilar, mulai dari bhabinkamtibmas, tokoh agama dan tokoh masyarakat  setempat untuk sosialisasi dan melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitarnya. Narkoba ini adalah masalah kita bersama, sehingga penanganannya harus dilakukan secara kolaboratif, tidak bisa sendiri," tuturnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019