Jalanan di Kota Surabaya, Jawa Timur, mulai dipercantik dengan berbagai macam jenis tanaman bunga menjelang pelaksanaan kegiatan bertaraf internasional Surabaya Marathon 2019 yang akan digelar pada Minggu (4/8).
"Tanaman Sansevieria itu tambahkan di fly over, dan dihitung kebutuhannya berapa," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat turun langsung ke Kebun Bibit Wonorejo untuk mengecek beberapa tanaman untuk disebarkan di jalanan Surabaya, Selasa.
Wali kota perempuan pertama ini perlahan mengelilingi kebun bibit itu sambil menanyakan tanaman apa saja yang sudah siap untuk ditanam di pinggir jalan dan taman-taman di tengah kota. Ia pun terlihat memerintahkan anak buahnya untuk menambahkan beberapa tanaman di pinggir jalan.
Ia mengaku memang akan terus mempercantik taman-taman di tengah kota, terutama jalur-jalur yang akan dilewati oleh para peserta event internasional Surabaya Marathon. Tujuannya, supaya ketika mereka lari lingkungannya bagus dan bisa lebih nyaman, suasananya lebih enak.
"Saya ingin para pelari marathon bisa melihat pemandangan yang bagus selama mereka lari. Suasanaya juga nyaman, makanya saya ke sini, tanaman apa saja yang bisa diambil untuk bisa ditanam di tengah kota," jelas Risma.
Salah satu yang akan dipercantik adalah underpass Mayjen Sungkono yang sampai saat ini tamannya belum selesai. Untuk itu, Risma meminta kepada anak buahnya itu untuk menambah beberapa tanaman dan bunga-bunga di jalan tersebut.
"Karena anggarannya terbatas, jadi kita maksimalkan. Mana yang kita kurang, kita sempurnakan. Kita juga akan tambah Bunga Anggrek di sepanjang jalan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang beberapa tanaman di Surabaya yang masuk kategori langka, diantaranya adalah tanaman nam-nam yang ada di hutan kota, sapu tangan yang bentuknya seperti sapu tangan, ada pula Bisbul yang merupakan tanaman istana, serta ada pula Bau-bau yang kakinya sangat besar.
"Di kebun bibit ini hanya transit tanaman-tanaman yang kami beli dari luar kota, ditransit di sini supaya tidak stress, kemudian kita tanam di tengah kota," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum DKRTH Surabaya, Hendri Setianto menjelaskan ada beberapa tanaman yang dipilih Wali Kota Risma dan akan ditanam di Underpass Mayjend Sungkono, salah satunya yang agak besar seperti Palem.
"Ada beberapa tanaman yang diminta untuk dipindahkan," katanya.
Ia pun menjelaskan bahwa ada 15 hingga 20 tanaman atau bunga langka yang di tanam di beberapa titik di Kota Surabaya. Salah satunya adalah Bau-bau, Sapu tangan, bisbul dan sembirit serta beberapa tanaman lainnya.
"Tanaman langka itu biasanya kami beli di Malang, Kediri dan beberapa daerah lainnya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Tanaman Sansevieria itu tambahkan di fly over, dan dihitung kebutuhannya berapa," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat turun langsung ke Kebun Bibit Wonorejo untuk mengecek beberapa tanaman untuk disebarkan di jalanan Surabaya, Selasa.
Wali kota perempuan pertama ini perlahan mengelilingi kebun bibit itu sambil menanyakan tanaman apa saja yang sudah siap untuk ditanam di pinggir jalan dan taman-taman di tengah kota. Ia pun terlihat memerintahkan anak buahnya untuk menambahkan beberapa tanaman di pinggir jalan.
Ia mengaku memang akan terus mempercantik taman-taman di tengah kota, terutama jalur-jalur yang akan dilewati oleh para peserta event internasional Surabaya Marathon. Tujuannya, supaya ketika mereka lari lingkungannya bagus dan bisa lebih nyaman, suasananya lebih enak.
"Saya ingin para pelari marathon bisa melihat pemandangan yang bagus selama mereka lari. Suasanaya juga nyaman, makanya saya ke sini, tanaman apa saja yang bisa diambil untuk bisa ditanam di tengah kota," jelas Risma.
Salah satu yang akan dipercantik adalah underpass Mayjen Sungkono yang sampai saat ini tamannya belum selesai. Untuk itu, Risma meminta kepada anak buahnya itu untuk menambah beberapa tanaman dan bunga-bunga di jalan tersebut.
"Karena anggarannya terbatas, jadi kita maksimalkan. Mana yang kita kurang, kita sempurnakan. Kita juga akan tambah Bunga Anggrek di sepanjang jalan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang beberapa tanaman di Surabaya yang masuk kategori langka, diantaranya adalah tanaman nam-nam yang ada di hutan kota, sapu tangan yang bentuknya seperti sapu tangan, ada pula Bisbul yang merupakan tanaman istana, serta ada pula Bau-bau yang kakinya sangat besar.
"Di kebun bibit ini hanya transit tanaman-tanaman yang kami beli dari luar kota, ditransit di sini supaya tidak stress, kemudian kita tanam di tengah kota," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum DKRTH Surabaya, Hendri Setianto menjelaskan ada beberapa tanaman yang dipilih Wali Kota Risma dan akan ditanam di Underpass Mayjend Sungkono, salah satunya yang agak besar seperti Palem.
"Ada beberapa tanaman yang diminta untuk dipindahkan," katanya.
Ia pun menjelaskan bahwa ada 15 hingga 20 tanaman atau bunga langka yang di tanam di beberapa titik di Kota Surabaya. Salah satunya adalah Bau-bau, Sapu tangan, bisbul dan sembirit serta beberapa tanaman lainnya.
"Tanaman langka itu biasanya kami beli di Malang, Kediri dan beberapa daerah lainnya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019