Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memberikan penghargaan kepada seluruh pemenang dalam kompetisi yang dikemas dalam Coin E-Mass (Competition in english massive), program bahasa Inggris gratis untuk warga.
"Dari kompetisi seperti Coin E-Mass ini pemenangnya kami beri penghargaan. Saya berharap dengan cara ini akan memperoleh generasi yang mahir berbahasa Inggris," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam pemberian penghargaan itu di Balai Kota Kediri, Minggu malam.
Dia mengatakan ingin menciptakan generasi yang tidak hanya bisa menulis, melainkan juga cakap dan terampil berbahasa Inggris.
Para peserta yang telah dalam program english massive yang dibuat pemerintah kota ternyata berdampak positif, dimana warga baik pelajar maupun umum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam bahasa Inggris.
Lebih lanjut, dia mengatakan di 2019 ini merupakan tahun keempat program E-Mass, english massive. Sampai saat ini jumlah peserta program ini lebih dari 3.200 orang yang tersebar di berapa titik wilayah Kota Kediri.
Ia menilai, program E-Mass ini patut diapresiasi, karena berhasil menggerakkan masyarakat untuk belajar bahasa Inggris tanpa mengenal usia, waktu dan bisa dimana saja.
Ia menilai konsep ini memang sederhana, tapi insya-Allah dampaknya akan sangat luar biasa untuk kemajuan pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia bagi masyarakat, khususnya Kota Kediri.
Terlebih lagi ke depan perkembangan di Kota Kediri akan semakin pesat, dimana akan ada bandar udara dan exit toll yang akan dibangun.
"Untuk itu, anak-anak Kota Kediri harus bisa menangkap peluang yang ada dengan mahir berbahasa inggris dan memiliki jiwa kompetisi," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, program E-Mass juga membantu menaikkan IPM Kota Kediri yang pada 2018 nilainya mencapai 77, 58. Diharapkan nantinya keberlangsungan program E- Mas akan semakin berkualitas.
Abddullah Abu Bakar juga berharap untuk para tutor juga harus bisa membuat suasana belajar menjadi nyaman agar para peserta dapat mengeksplore lebih kemampuannya.
"Bangun komunikasi dua arah yang baik dan spot-nya juga harus dibuat keren dan menarik. Untuk ke depan, kami bisa dukung setiap titik dengan prodamas plus, tentunya dengan prosedur yang dijalankan," kata dia.
Dalam kegiatan ini, pesertanya adalah umum dan pelajar. Ada 24 orang yang mendapatkan penghargaan dengan berbagai macam kategori, yakni Cross Country for Children pemenang pertama adalah Spot Bagase dari Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, peringkat kedua yakni Spot Mawar dari Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, dan posisi ketiga adalah Spot Joloarto Guyub Rukun dari Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri.
Selain itu, ada juga lomba story telling for children, speech for children, story telling for teenager, Speech for teenager, serta opera for teenager and adult.
Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di panggung Coin E-Mass 2019 tersebut. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto, dan sejumlah kepala OPD lainnya. Selain itu, dalam acara itu juga dimeriahkan dengan kehadiran grub band Yowis Ben, yang menghibur para peserta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dari kompetisi seperti Coin E-Mass ini pemenangnya kami beri penghargaan. Saya berharap dengan cara ini akan memperoleh generasi yang mahir berbahasa Inggris," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam pemberian penghargaan itu di Balai Kota Kediri, Minggu malam.
Dia mengatakan ingin menciptakan generasi yang tidak hanya bisa menulis, melainkan juga cakap dan terampil berbahasa Inggris.
Para peserta yang telah dalam program english massive yang dibuat pemerintah kota ternyata berdampak positif, dimana warga baik pelajar maupun umum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam bahasa Inggris.
Lebih lanjut, dia mengatakan di 2019 ini merupakan tahun keempat program E-Mass, english massive. Sampai saat ini jumlah peserta program ini lebih dari 3.200 orang yang tersebar di berapa titik wilayah Kota Kediri.
Ia menilai, program E-Mass ini patut diapresiasi, karena berhasil menggerakkan masyarakat untuk belajar bahasa Inggris tanpa mengenal usia, waktu dan bisa dimana saja.
Ia menilai konsep ini memang sederhana, tapi insya-Allah dampaknya akan sangat luar biasa untuk kemajuan pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia bagi masyarakat, khususnya Kota Kediri.
Terlebih lagi ke depan perkembangan di Kota Kediri akan semakin pesat, dimana akan ada bandar udara dan exit toll yang akan dibangun.
"Untuk itu, anak-anak Kota Kediri harus bisa menangkap peluang yang ada dengan mahir berbahasa inggris dan memiliki jiwa kompetisi," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, program E-Mass juga membantu menaikkan IPM Kota Kediri yang pada 2018 nilainya mencapai 77, 58. Diharapkan nantinya keberlangsungan program E- Mas akan semakin berkualitas.
Abddullah Abu Bakar juga berharap untuk para tutor juga harus bisa membuat suasana belajar menjadi nyaman agar para peserta dapat mengeksplore lebih kemampuannya.
"Bangun komunikasi dua arah yang baik dan spot-nya juga harus dibuat keren dan menarik. Untuk ke depan, kami bisa dukung setiap titik dengan prodamas plus, tentunya dengan prosedur yang dijalankan," kata dia.
Dalam kegiatan ini, pesertanya adalah umum dan pelajar. Ada 24 orang yang mendapatkan penghargaan dengan berbagai macam kategori, yakni Cross Country for Children pemenang pertama adalah Spot Bagase dari Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, peringkat kedua yakni Spot Mawar dari Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, dan posisi ketiga adalah Spot Joloarto Guyub Rukun dari Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri.
Selain itu, ada juga lomba story telling for children, speech for children, story telling for teenager, Speech for teenager, serta opera for teenager and adult.
Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di panggung Coin E-Mass 2019 tersebut. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto, dan sejumlah kepala OPD lainnya. Selain itu, dalam acara itu juga dimeriahkan dengan kehadiran grub band Yowis Ben, yang menghibur para peserta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019