Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, di hari jadinya  ke-1.140 ,  menggelar doa bersama dengan harapan kerukunan antar-umat beragama selalu terjaga.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Minggu mengatakan menjaga kerukunan di Kota Kediri sangat penting agar generasi penerus bangsa selalu menjaga kerukunan dan kemajemukan  di Kota Kediri.

Menurut dia, indeks kerukunan antar umat beragama di Kota Kediri termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai 3,76. 

"Alhamdulilah saya bersyukur karena di hari jadi kita selalu mengadakan doa bersama untuk menjaga kerukunan antarumat beragama yang ada di Kota Kediri. Semua mendoakan agar Kota Kediri  lebih sukses lagi dan lebih bermanfaat lagi program-program kerjanya," kata dia. 

Wali Kota juga mengatakan dengan menjaga kerukunan banyak dampak positif yang diperoleh Kota Kediri, seperti bertumbuhnya ekonomi di Kota Kediri, sehingga angka pengangguran terbuka dan kemiskinan di Kota Kediri menurun.

Selain itu, banyak pula penghargaan yang telah diraih Kota Kediri. 

"Alhamdulillah kemarin kami dapat penghargaan lagi dari Bapak Presiden, inflasi kita terendah di Jawa Bali. Kami terus jaga inflasi agar ekonominya tumbuh serta kemiskinan dan pengangguran kita juga turun," kata dia. 

Pada kesempatan ini pria yang akrab disapa Mas Abu tersebut berpesan kepada orang tua untuk menyiapkan putra-putrinya dalam persaingan global. Kota Kediri indeks minat bacanya tinggi, sehingga menjadi modal bagus untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia di Kota Kediri. Terlebih lagi saat ini tantangannya adalah globalisasi yang di dalamnya ada teknologi.

"Kalau ingin generasi baik dan lebih sukses, tanggung jawab kita adalah harus memberikan asupan-asupan positif bagi anak-anak. Berikan ilmu yang bermanfaat supaya jadi pemenang untuk mengarungi dunia. Namun, juga harus sisipkan ilmu-ilmu agama supaya mereka jadi insan yang pintar tapi tidak berlebihan," kata dia. 
 
Kegiatan ini digelar di Balai Kota Kediri. Doa bersama ini diikuti enam unsur agama yakni Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu, Konghucu serta Penghayat Kepercayaan. Mereka semua berdoa, sesuai dengan kepercayaan masing-masing. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019