Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre 4 Madiun, Jawa Timur, menggelar operasi pasar cabai rawit merah untuk menstabilkan harga komoditas tersebut di pasaran yang mencapai Rp70.000 per kilogram.
Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun Sugeng Hardono mengatakan harga cabai menunjukkan gejala peningkatan sejak awal tahun, terutama selama beberapa minggu terakhir dan kenaikan harga tersebut berlaku untuk semua jenis cabai.
"Kenaikan harga yang paling tinggi terjadi untuk cabai rawit merah. Guna menekan harga tersebut, Bulog sepekan ini telah melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional wilayah Madiun dan Ngawi," ujar Sugeng Hardono kepada wartawan disela kegiatan OP di Pasar Sleko Kota Madiun, Selasa.
Menurut dia, selama sepekan menggelar OP, sebanyak 200 kilogram cabai rawit merah telah digelontorkan ke pasaran untuk menurunkan harga. Komoditas cabai tersebut didatangkan dari wilayah Kediri dan sejumlah daerah lain yang merupakan sentra produksi cabai.
"Stok di Bulog sangat cukup untuk mendukung cabai. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan wajar dalam berbelanja. Kenaikan harga ini bersifat sementara," kata dia.
Ia menjelaskan, hasil survei timnya menyebut masyarakat menyambut baik dan senang dengan adanya OP cabai. Sebab harga yang lebih murah di pasaran dinilai bisa seikit membantu mengurangi pengeluaran belanja yang membengkak.
Adapun harga cabai rawit yang dijualnya dalam kegiatan OP tersebut mencapai Rp60.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai di pasar tradisional wilayah Madiun dan Ngawi telah mencapai kisaran Rp70.000 hingga Rp75.000 per kilogram.
Selain OP cabai, Bulog Madiun juga menggelar OP sejumlah komoditas pangan lainnya. Di antaranya beras medium jenis IR 64 mencapai Rp8.500 per kilogram, sedangkan harga pasar mencapai Rp9.000 per kilogram. Beras premium dijual Rp9.500 per kilogram, sedangkan harga saat ini di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram.
Selanjutnya minyak goreng dijual Rp12.000 pe liter dan gula pasar Rp11.000 per kilogram dari harga pasar Rp12.000 per kilogram.
Sementara, salah seorang warga Kota Madiun Handayani mengaku senang dengan kegiatan operasi pasar cabai tersebut. Selisih harga yang ditawarkan Bulog cukup lumayan.
"Sangat terbantu sekali, apalagi kebutuhan cabai di keluarga saya cukup tinggi, karena keluarga saya suka pedas. Harga Rp60.000 per kilogram ini sangat terjangkau dibandingkan dengan di pasaran yang masih Rp75.000 per kilogram," kata Handayani.
Ia berharap kegiatan tersebut (operasi pasar) terus dilakukan oleh Bulog setempat, sehingga harga cabai rawit di pasaran bisa kembali normal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun Sugeng Hardono mengatakan harga cabai menunjukkan gejala peningkatan sejak awal tahun, terutama selama beberapa minggu terakhir dan kenaikan harga tersebut berlaku untuk semua jenis cabai.
"Kenaikan harga yang paling tinggi terjadi untuk cabai rawit merah. Guna menekan harga tersebut, Bulog sepekan ini telah melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional wilayah Madiun dan Ngawi," ujar Sugeng Hardono kepada wartawan disela kegiatan OP di Pasar Sleko Kota Madiun, Selasa.
Menurut dia, selama sepekan menggelar OP, sebanyak 200 kilogram cabai rawit merah telah digelontorkan ke pasaran untuk menurunkan harga. Komoditas cabai tersebut didatangkan dari wilayah Kediri dan sejumlah daerah lain yang merupakan sentra produksi cabai.
"Stok di Bulog sangat cukup untuk mendukung cabai. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan wajar dalam berbelanja. Kenaikan harga ini bersifat sementara," kata dia.
Ia menjelaskan, hasil survei timnya menyebut masyarakat menyambut baik dan senang dengan adanya OP cabai. Sebab harga yang lebih murah di pasaran dinilai bisa seikit membantu mengurangi pengeluaran belanja yang membengkak.
Adapun harga cabai rawit yang dijualnya dalam kegiatan OP tersebut mencapai Rp60.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai di pasar tradisional wilayah Madiun dan Ngawi telah mencapai kisaran Rp70.000 hingga Rp75.000 per kilogram.
Selain OP cabai, Bulog Madiun juga menggelar OP sejumlah komoditas pangan lainnya. Di antaranya beras medium jenis IR 64 mencapai Rp8.500 per kilogram, sedangkan harga pasar mencapai Rp9.000 per kilogram. Beras premium dijual Rp9.500 per kilogram, sedangkan harga saat ini di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram.
Selanjutnya minyak goreng dijual Rp12.000 pe liter dan gula pasar Rp11.000 per kilogram dari harga pasar Rp12.000 per kilogram.
Sementara, salah seorang warga Kota Madiun Handayani mengaku senang dengan kegiatan operasi pasar cabai tersebut. Selisih harga yang ditawarkan Bulog cukup lumayan.
"Sangat terbantu sekali, apalagi kebutuhan cabai di keluarga saya cukup tinggi, karena keluarga saya suka pedas. Harga Rp60.000 per kilogram ini sangat terjangkau dibandingkan dengan di pasaran yang masih Rp75.000 per kilogram," kata Handayani.
Ia berharap kegiatan tersebut (operasi pasar) terus dilakukan oleh Bulog setempat, sehingga harga cabai rawit di pasaran bisa kembali normal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019