Kota Xi'an, Ibu Kota Provinsi Shaanxi, merupakan kota tertua dalam peradaban bangsa China, Xi'an pernah menjadi pusat pemerintahan beberapa dinasti China yang sangat berpengaruh, seperti ZhoU, Qin, Han, Sui, dan Tang.

Di kota yang juga terkenal dengan Tentara Terakota atau Bingmayong yang berada di barat daya daratan Tiongkok ini, juga identik dengan Islam China.

Terdapat populasi muslim sekitar 100 ribu-an jiwa, masjid raya Xi'an yang dulunya bernama Huajue Xiang Qingzhenshi pertama kali dibangun pada tahun 742 Masehi di atas lahan seluas 12.000 M2 dengan arsitektur perpadukan Arab dan China.

Lokasinya berada di pusat kota dan hanya beberapa meter dari Drum Tower, ikon kota Xi'an lainnya yang dibangun pada 1380 pada masa pemerintahan Dinasti Ming.

Suasana di sekitar Masjid Raya Xi'an sangat mirip dengan kampung santri di beberapa kota di Jawa yang dikenal dengan istilah "kauman".
Suasana lorong menuju Masjid Xi'an (Foto Antarajatim/Chandra HN)


"Mirip Ampel", ujar seorang wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur, tatkala berkomentar membandingkan suasana di sekitar Masjid Raya Xi'an dengan Masjid Sunan Ampel di Surabaya itu.

Betapa tidak, jalanan menuju masjid dipenuhi lapak pedangang yang menawarkan aneka barang perhiasan, souvenir, pakaian, perlengkapan shalat hingga beragam kuliner khas setempat, dan tentunya halal. Persis dengan apa yang ada di Pasar Ampel.

Beberapa di antara pedagang utamanya wanita, tampaknya cukup familiar dengan "muka" melayu, bahkan beberapa dia antara dagangannya ditulis dalam Bah Indonesia/Melayu seperti "kerudung sutera", sehingga berupaya menawarkan dagangannya dengan bahasa Melayu.

Harga nominal tawar-menawar pun terkadang para pedagang itu nyeletuk dengan bahasa Melayu "lima puluh" atau "seratus". Kalau terjadi tawar-menawar, maka kalkulator menjadi alat digunakan.

"Banyak pelanggan saya orang Indonesia, Malaysia atau Singapura dan Brunei," ujar salah seorang pedagang wanita bekerudung sambil tersenyum.

Salah satu tokoh Muslim di Kota Xi'an, Provinsi Shiaanxi, mengaku sangat menikmati kebijakan toleran, khususnya dalam menjalankan agama, dari Pemerintah China.

"Warga Muslim di Xi'an ini sangat bahagia dalam menjalani kehidupan, baik di rumah, di masyarakat maupun saat ibadah di masjid," kata Wakil Imam Masjid Raya Xi'an Ma Quan Ying alias Muhammad Ibrahim kepada wartawan dari Jatim dan Jateng, beberapa waktu lalu.

Ia mengemukakan bahwa Presiden Xi Jinping sangat memerhatikan kehidupan masyarakat Muslim Xi'an, termasuk pengembangan Masjid Agung yang terletak di Gang Hua Jue itu.

Masjid Raya Xi'an, kata dia, merupakan masjid terkuno dan terbesar dari 24 masjid yang ada di Xi'an. Karena itu, banyak delegasi dari negara luar, termasuk Arab Saudi, datang untuk melihat masjid dan bertemu dengan para tokoh Muslim Xi'an.(*)

Video Oleh Chandra H Noor
 

Pewarta: Chandra Hamdani Noor

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019