Paparan jargon baru "Meroket" yang disampaikan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dalam pagelaran seni budaya daerah di Ajungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, mendapatkan apresiasi dan dukungan dari berbagai kalangan, khususnya jajaran Forkopimda Trenggalek maupun Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.

Hal itu eksplisit disampaikan satu-persatu unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) itu mulai dari Ketua DPRD Samsul Anam, Kajari Trenggalek Lulus Mustofa, Ketua Pengadilan Negeri Agus Aryanto, Dandim 0806 Letkol Inf. Dodik Novianto, menyampaikan apresiasi mereka termasuk upaya dukungan terhadap jargon tersebut.

Bahkan Kajari Trenggalek Lulus Mustofa menyebut pepatah nyusu gudel benar-benar terjadi di Trenggalek.

"Gudelnya tidak hanya satu melainkan dua dan yang satu sudah menjadi Wagub Jatim sedangkan satunya masih tinggal di Trenggalek," ucap Lulus.

Kata Lulus, selama dirinya bertugas di Trenggalek banyak perubahan terjadi berkat kreatifitas dua gudel ini.

"Untuk meroket dari satu gudel yang masih ada di Trenggalek tentunya saya akan mendukung," katanya.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan, harus ada lesatan dengan jargon "meroket" itu.

"Kalau ingin maju semua daerah pasti ingin maju, tentunya untuk sekedar maju Trenggalek akan tertinggal maka perlu semangat meroket untuk bisa lepas landas," katanya.

Menurut bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini, Meroket merupakan gabungan tiga slogan pembangunan yang disatukan sebagai satu visi kerja, yakni Mer, Ok dan Et.

Suku kata Mer, merupakan kepanjangan dari Maju Ekonomi Rakyatnya.

Kata mas Ipin, ekonomi rakyat merupakan sendi ekonomi masyarakat yang tentunya perlu didorong dan menjadi cita-cita masyarakat Trenggalek.

Menurut BPS, yang sulit terdata dalam perekonomian di daerah adalah perdagangan antardaerah, untuk itu pemerintah daerah sedang bekerja keras untuk membantu masyarakat dalam perijinan usaha melalui OSS.

"Camat kita dorong untuk jemput bola memberikan ijin usaha terhadap usaha kecil menengah dan UMKM. Kita targetkan ada sebanyak 300 izin usaha yang bisa diberikan dengan harapan kita memiliki data yang konkret perdagangan daerah," katanya.

Ditambahkan oleh suami Novita Hardini ini, untuk mendorong perekonomian Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah berikhtiar untuk mendorong investasi masuk ke Trenggalek.

"Kita persiapkan lahan yang clear and clean dan pembebasan pajak pajak selama tiga tahun bila berinvestasi di Trenggalek," katanya.

Sedangkan "OK" pada suku kata bagian tengah slogan Meroktet merupakan singkatan dari Orangnya/Organisasinya Kreatif.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga tengah serius mendorong ekonomi kreatif sekaligus mempersiapkan beasiswa di bidang ekonomi kreatif.

"Kreativitas ini juga dilakukan untuk mendorong sektor pariwisata. Minimnya penginapan di sektor pariwisata membuat pemerintah akan mencoba memberdayakan glamping atau mungkin mobil karavan untuk penginapan untuk memenuhi kebutuhan di sektor pariwisata. Di sini pemerintah daerah akan mencoba merealisasi beberapa contoh di perubahan APBD 2019 ini," katanya.

Sedangkan suku kata terakhir, Et dari slogan Meroket adalah kepanjangan dari "ekosistemnya terjaga".

Sebab akan menjadi percuma berkembang bilamana ekosistem di Trenggalek tidak terjaga. Lestarinya ekosistem ini juga termasuk menjadi prioritas utama dari pemerintah Kabupaten Trenggalek.

"Semoga mimpi-mimpi besar warga masyarakat Trenggalek untuk Trenggalek maju berkembang dapat terwujud," kata Mochamad Nur Arifin.

Dalam kesempatan terakhir di seremoni budaya di TMII itu, Wagub Jatim Emil Dardak yang memberikan sambutan usai Bupati Trenggalek menyatakan siap mendukung cita-cita baik Pemerintah Kabupaten Trenggalek tersebut dengan mensinkronkan visi pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019