PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang merupakan anak perusahaan Pelindo III membangun akses jembatan antar-desa, yang menghubungkan Desa Pagersari dan Desa Gembong, di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhuda di Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Sabtu mengatakan, kondisi jembatan sebelumnya jauh dari kondisi yang layak dan aman, karena hanya terbuat dari bambu.
"Kehadiran jembatan penghubung antardesa merupakan fasilitas yang diperlukan dalam mendukung perkembangan desa," kata Joko.
Joko menambahkan, pembangunan jembatan tersebut merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT TPS melalui program Pembangunan Jembatan Untuk Negeri.
Jembatan penghubung Desa Pagersari dan Desa Gembong tersebut, dibutuhkan oleh masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian desa.
Akses penghubung tersebut dibutuhkan untuk mengangkut pakan ternak atau susu sapi hasil perahan warga.
Mayoritas mata pencaharian warga di ke dua desa tersebut adalah sebagai peternak sapi perah yang menghasilkan susu rata-rata 1.000 liter per hari.
Diharapkan, dengan adanya jembatan tersebut bisa meningkatkan mobilitas warga untuk pendistribusian susu perah.
"Sungai yang memisahkan ke dua desa ini cukup memberikan tantangan dalam menyalurkan susu sapi, maupun akses terhadap pendidikan," kata Joko.
Jembatan beton yang dibangun tersebut memiliki panjang 12 meter dengan lebar 2,5 meter dengan kapasitas maksimal dua ton.
"Jembatan ini sangat membantu kami, kini distribusi produk susu perah sangat cepat dan mudah. Warga dan anak-anak juga mendapatkan akses jalan yang lebih mudah dan aman," kata Kepala Desa Pagersari, Jarwoko.
Melalui program Pembangunan Jembatan Untuk Negeri, Terminal Petikemas Surabaya telah menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaan di berbagai wilayah yang ada di Jawa Timur.
Beberapa jembatan penghubung yang telah dibangun antara lain adalah jembatan penghubung Desa Pordapor dan Desa Tambuko, di Maduram dan jembatan Des Campoan dan Dusun Lucu, Kabupaten Situbondo.
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019