Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur menerima hibah untuk proyek air minum pedesaan dari APBN 2019 bagi 1.300 sambungan rumah yang masing-masing senilai Rp2 juta/sambungan atau total sebesar Rp2,6 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Gresik, Sutrisno di Gresik, Senin, mengatakan program ini secara umum digulirkan untuk 70 kabupaten/kota di Indonesia, dan Gresik merupakan salah satu kabupaten penerima program tersebut.

Bagi Gresik, tambahnya program ini berkontribusi pada program Pemkab Gresik yang menargetkan 100 persen akses aman air minum, nol persen kawasan kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.

"Tidak semua daerah menerima program hibah ini, sebab untuk ikut dalam program ini harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti memiliki Perda Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan kesiapan APBD pada tahun berjalan," jelasnya.

Ia mengemukakan, Pemkab Gresik sudah menerima program ini sejak 2016, dan dalam empat tahun berturut turut sampai tahun 2019 masih menerima program hibah air minum pedesaan tersebut.

Sementara itu, dari total 1.300 sambungan rumah akan dialokasikan untuk 14 desa, diantaranya Desa Jrebeng, Desa Mojopetung Kecamatan Dukun, Desa Sumurber, Desa Campurejo dan Desa Serah kecamatan Panceng.

Selain itu, Desa Sumari Duduksampeyan, Desa Sumberwaru, Desa Kesambenkulon Kecamatan Wringinanom serta Desa Peganden Manyar dan Desa Gedangan di Kecamatan Sidayu.

Sementara itu total sejak tahun 2016 sampai 2019 Pemkab Gresik menerima hibah yang diperuntukkan bagi 2.900 sambungan rumah, atau sebesar Rp5,8 miliar.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019