Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan tentang rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2020-2024 dalam Sidang Paripurna di DPRD Kota Kediri, Rabu.

Wali Kota mengatakan bahwa selama lima tahun indikator makro pembangunan pada RPJMD Kota Kediri 2014-2019 telah tercapai dengan memuaskan dan menunjukan tren positif.

"Indikator-indikatornya bisa dilihat bahwa RPJM saya selama lima tahun dengan Ibu Wakil Wali Kota sudah menunjukkan bukti yang riil dan itu tercatat dari BPS juga mencatat. Kesehatan dan pendidikan semuanya juga menunjukkan tren yang cukup positif. Pembangunan secara ekonomi trennya juga sangat positif karena GDP naik, pendapatan per-kapitanya naik menjadi 11 juta koma sekian dan ini menjadi pijakan untuk kerja keras kita di tahun 2020-2024 untuk mewujudkan RPJM yang baru," katanya. 

Ia mengungkapkan, tren positif itu antara lain indeks reformasi birokrasi mencapai 76,69, indeks kepuasan masyarakat 3,25 masuk dalam kategori baik, indeks kota layak huni sebesar 63,975, indeks pembangunan manusia mencapai 77,58, termasuk dalam kategori tinggi, tingkat kemiskinan turun menjadi 7,68 persen.

Untuk indeks kerukunan antarumat beragama sebesar 3,76 masuk dalam kategori tinggi, pertumbuhan ekonomi tanpa industri tembakau mencapai 7,02 persen, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 3,63 persen, indeks gini sebesar 0,4, inflasi cukup rendah sebesar 1,97 persen, predikat opini wajar tanpa pengecualian dari tahun 2014 hingga tahun 2018 dan Sakip dengan nilai BB.
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019