Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, akan beraudiensi dengan Gubernur Jawa Timur beserta direksi PT Perkebunan Nusantara XI mengenai keluhan petani tebu Situbondo atas belum beroperasinya PG Olean dan PG Pandjie yang dinilai merugikan petani.

"Kami selaku perwakilan dari masyarakat Situbondo, merasa rakyat kami dirugikan dengan belum beroperasinya dua pabrik gula. Oleh karena itu, kami akan segera audiensi dengan PTPN XI dan Gubernur Jatim, dan paling tidak Kementerian BUMN," ujar Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi di Situbondo, Senin.

Melihat persoalan belum beroperasinya dua pabrik gula milik PTPN XI di Situbondo yang seharusnya beroperasi sejak Mei 2019, Yoyok menilai tidak masuk akal karena tanaman tebu di Situbondo cukup luas dan dapat memenuhi empat pabrik yang ada.

Selain itu, PG Asembagoes yang telah direvitalisasi untuk peningkatan kapasitas giling tebu menjadi 6.000 ton per hari, hingga saat ini menunda-nunda pelaksanaan gilingnya, sehingga banyak petani yang khawatir tebunya kering dan harus menjual murah ke luar daerah.

Tentunya, para petani tebu Situbondo dengan menjual tebunya ke luar daerah dengan harga cukup murah (obral) akan merugi dan ke depan bida berdampak petani enggan menanam tebu kembali.

"Saya pribadi juga sebagai petani dan saya juga memiliki tebu yang sampai sekarang belum dipanen (ditebang)," kata Yoyok.

Ia menyebutkan, saat ini tebu yang dijual ke luar daerah harganya sangat murah, yakni sekitar Rp30.000 per kuintal, sedangkan tahun-tahun sebelumnya Rp42.000 hingga Rp45.000 per kuintal.

"Sudah satu bulan ini petani tebu tidak bisa berbuat apa-apa, karena pabrik gula belum giling. Tingkat rendemen tebu petani akan turun kalau tidak segera dipanen dan bahkan tebu petani akan kering," paparnya.

Sebelumnya, ratusan petani tebu dan karyawan PG Olean dan PG Pandjie unjuk rasa ke kantor DPRD Situbondo, meminta dukungan wakil rakyat bagaimana dua pabrik gula tersebut beroperasi.

Informasi dihimpun, dari empat pabrik gula yang ada di Situbondo, sampai saat ini baru dua PG yang telah beroperasi (giling tebu) yakni, PG Wringin dan PG Asembagoes.

PG Asembagoes di Kecamatan Asembagus, kendati telah dilakukan revitalisasi, sampai dengan saat ini belum bisa beroperasi normal.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019