Selepas menjabat Wakil Gubernur Jatim dua periode (2009-2019) dan gagal dalam Pilkada untuk memilih Gubernur masa bhakti 2019-2024, Saifullah Yusuf kini memiliki kegiatan baru, yakni mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Pasuruan dengan konsep wisata halal.

Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul itu memantapkan diri untuk bersama masyarakat di  Desa Ledug mengembangkan wisata di daerah ini. Alasannya, Desa Ledug merupakan salah satu desa di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, berpanorama indah. Desa yang berada di ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut (mdpl) ini juga berhawa sejuk.

Alasan lain, Desa Ledug berada di lokasi yang sangat strategis karena dilingkupi Gunung Welirang Gunung Arjuno dan juga Gunung Penanggungan. Udara sejuk, bersih, dan kontur tanah berbukit, dengan akses jalan sudah beraspal sehingga mudah dijangkau dari segala arah. 

Desa Ledug, dari Surabaya,  bisa dijangkau melalui akses jalan tol Surabaya- Pandaan. Keluar dari jalan tol, melalui pertigaan Jetak berbelok ke kanan, lurus melintasi jalan beraspal sejauh lima kilometer,  akan sampai Desa Leduk. 

"Panorama di sini sangat indah. Udara sejuk, dan berada di daerah yang cukup tinggi sehingga sejauh mata memandang, akan bisa melihat Kota Surabaya, Sidoarjo dan kokohnya Gunung Penanggungan yang menjulang," kata Gus Ipul ketika mendampingi tamu di Puncak Bendil, puncak bukit yang dikembangkannya menjadi objek wisata halal "ngopibareng pintulangit".  

Objek wisata halal Desa Ledug, tepatnya berada di areal sekitar delapan hektare Dusun Jeruk, Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Di areal yang berbukit ini, tampak tanaman-tanaman pinus menjulang, tanaman kopi berbuah ranum, aneka tanaman pisang, aneka tanaman keras, budidaya tanaman sistem hidroponik, rumpun-rumpun bambu, bahkan di dekat lahan parkir yang akan dibangun areal manasik haji, terlihat nisan makam penduduk setempat.

"Betul, ini makam warga," kata Gus Ipul seraya menunjuk nisan-nisan serta papan nama "Taman Makam Pahlawan Keluarga". "Makam ini adalah makam keluarga dari penduduk di sini. Mereka adalah pahlawan bagi keluarganya masing-masing," katanya menjelang pementasan Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe-Letto) di wisata Ledug.

Makam, menurut Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia pada 2004 -2007 ini , merupakan rumah masa depan, karena setiap manusia akan mati. Oleh karena itu, tidak perlu ditakuti, atau dianggap angker dan keramat. Makam di tempat ini telah direvitalisasi menjadi taman yang indah, dan difasilitasi dengan infrastruktur pendukung seperti toilet, tempat doa bersama, bahkan tempat swafoto.

Revitalisasi makam seperti itu telah disampaikannya pula kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa agar permasalahan makam tidak akan menjadi tantangan di kemudian hari. Sebab, lahan makam, utamanya di kota-kota besar, sangat terbatas, sedangkan masyarakat yang membutuhkan akan terus bertambah. 

Selain Taman Makam Pahlawan Keluarga, di objek wisata Ledug  juga akan dilengkapi dengan fasilitas perkemahan, manasik haji, areal ngpopi bareng dengan naik bianglala, areal swafoto dengan pemandangan (view) perbukitan dan pegunungan, jogging track, wahana bermain,  kolam renang, serta fasilitas penginapan.
  
Untuk menggelar acara hiburan dan acara-acara yang menghadirkan banyak orang, di dekat pintu masuk areal wisata "ngopibareng pintulangit" saat ini juga sudah disiapkan amfiteater atau ampiteater yakni gelanggang terbuka yang digunakan untuk pertunjukan hiburan, pertunjukan seni atau sejenisnya. 

"Sekarang masih berproses. Mudah-mudahan pembangunan berjalan lancar. Insyaallah akhir tahun ini bisa kita buka untuk umum," katanya seraya menegaskan bahwa wisata halal yang diusungnya adalah halal dalam produk dan halal dalam pelayanannya.  (*)

Pewarta: SHP

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019