Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk belajar mengenai pembangunan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Rabu, Lakotani juga membawa 13 orang kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten/kota se-Papua Barat, agar para kepala OPD tersebut bisa berbagi terkait perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dari Banyuwangi.

Kedatangan Wagub Papua Barat dan rombongan ditemui langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Lakatini mengaku, beberapa kali hadir dalam satu forum dengan pihak Pemkab Banyuwangi tentang pengelolaan pembangunan, dari situlah tertarik dengan apa yang dilakukan Banyuwangi.

"Apa yang disampaikan Banyuwangi itu, akhirnya mendorong saya datang kemari untuk mempelajari banyak hal. Dan kami lebih bersyukur, ternyata Pak Anas yang menemui kami secara langsung," kata Wagub.

Ia mengakui bahwa ingin mempelajari lebih jauh terkait seluruh proses pembangunan di Banyuwangi, mulai perencanaan hingga pengawasan.

Apalagi, Papua Barat juga mendapatkan dana otonomi khusus, sehingga pihaknya ingin mengoptimalkan dana tersebut untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami punya dana otonomi khusus, tapi kami sadar banyak kebutuhan masyarakat yang belum kami wujudkan. Kami terus cari cara supaya bisa optimalkan dana tersebut, salah satunya dengan 'sharing' ke Banyuwangi ini," tuturnya.

Membawa seluruh kepala Bappeda se-Papua Barat, menurut ia, agar mereka semua memiliki pemahaman dan perspektif yang sama terkait pengelolaan dana pembangunan dan prosesnya, dan sehingga dalam melaksanakan pembangunan nantinya bisa selaras.

Anas mengaku membuka pintu yang lebar bagi daerah lain, khususnya Papua Barat untuk berbagi mengenai pengembangan daerah.

Anas mengatakan, dalam mengembangkan Banyuwangi juga mengalami banyak tantangan dan kendala. Namun, dengan semangat mempermudah pelayanan ke warga, pemkab banyak melakukan hal yang out of the box, tetapi tidak melanggar aturan.

"Contohnya layanan publik mandiri yang baru kami luncurkan ini, di mana warga bisa mengurus dokumen via mesin ataupun aplikasi tanpa harus bertemu petugas," ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, sudah memulai penggunaan dokumen dengan tanda tangan digital yang sudah mendapat ijin dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Bupati Anas pun juga berbagi dengan Wagub Lakotani tentang pengembangan destinasi Raja Ampat yang sudah dikenal dunia, dan Anas mengakui bahwa Raja Ampat merupakan salah satu "surga" pariwisata di Indonesia.

"Mari kita sama-sama mengembangkan wisata Indonesia. Terima kasih kepada Papua barat yang terus mempromosikan Raja Ampat sehingga bisa menarik wisatawan mancanegara, yang artinya ini mengenalkan Indonesia ke dunia, dan secara tidak langsung juga berdampak positif bagi daerah lain di Indonesia yang mengembangkan pariwisata, seperti halnya Banyuwangi," kata Anas.

Wagub Papua Barat beserta rombongan menghabiskan waktu di Banyuwangi selama tiga hari, mulai 11 hingga 13 Juni 2019.

Selain ke Bappeda, mereka juga akan mengunjungi sejumlah desa Smart Kampung di Banyuwangi, seperti Desa Tamansari dan Desa Genteng Kulon.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019